Jon E8
Member
Kalau kamu suka eksplor skincare, istilah AHA dan BHA pasti sudah tidak asing. Banyak produk exfoliating yang mengandalkan dua bahan ini untuk membantu kulit tampak lebih cerah dan halus. Tapi di balik manfaatnya, AHA dan BHA juga perlu dipakai dengan cara yang tepat.
Pernah nggak sih kamu merasa kulit jadi perih atau kemerahan setelah ganti rangkaian skincare. Bisa jadi bukan karena produknya jelek, tapi karena ada bahan yang kurang cocok dipakai bersamaan.
Mengenal AHA dan BHA dengan Cara Sederhana
AHA dan BHA adalah bahan aktif yang membantu mengangkat sel kulit mati. AHA biasanya bekerja di permukaan kulit dan sering dipakai untuk membantu kulit terlihat lebih cerah. BHA bekerja lebih dalam hingga ke pori, sehingga sering jadi andalan untuk kulit berminyak dan rentan jerawat.
Karena fungsinya cukup kuat, dua bahan ini sebenarnya sudah cukup efektif meski dipakai sendiri. Masalah sering muncul saat kita terlalu semangat mengombinasikannya dengan bahan lain.
Kesalahan Umum Saat Menggabungkan Skincare
Siapa yang pernah tergoda pakai banyak produk sekaligus karena ingin hasil cepat. Serum ini, toner itu, lalu ditumpuk lagi dengan exfoliating. Akhirnya kulit malah jadi tidak nyaman.
Contoh sehari-hari, malam ini pakai exfoliating toner, lalu ditambah serum aktif lain yang sama-sama bekerja keras di kulit. Awalnya terasa biasa saja, tapi keesokan harinya kulit terasa perih, kering, atau bahkan muncul jerawat kecil.
Ini sering terjadi karena kulit sebenarnya butuh waktu untuk beradaptasi.
Kenapa AHA BHA Tidak Bisa Dicampur Sembarangan
AHA dan BHA sama-sama aktif. Saat digabung dengan bahan tertentu tanpa jeda atau aturan yang jelas, kulit bisa mengalami iritasi. Bukan berarti bahannya berbahaya, tapi kulit kita punya batas toleransi.
Makanya, penting untuk tahu bahan apa saja yang sebaiknya tidak dipakai bersamaan. Dengan begitu, manfaat skincare bisa dirasakan tanpa harus mengorbankan kenyamanan kulit.
Pendekatan Santai tapi Lebih Aman
Kalau kamu baru mulai pakai AHA atau BHA, tidak perlu terburu-buru. Mulai dari frekuensi rendah, misalnya satu sampai dua kali seminggu. Perhatikan reaksi kulit, lalu sesuaikan.
Banyak orang merasa lebih cocok memisahkan hari pemakaian AHA BHA dengan hari penggunaan bahan aktif lain. Cara ini lebih aman dan memberi waktu bagi kulit untuk pulih.
Dengar Sinyal dari Kulit Sendiri
Kulit biasanya memberi tanda kalau ada yang tidak cocok. Terasa perih, kemerahan, atau sangat kering adalah sinyal untuk berhenti sejenak.
Merawat kulit bukan soal seberapa banyak produk yang dipakai, tapi seberapa paham kita dengan kebutuhan kulit sendiri. Pendekatan ini sering justru memberi hasil yang lebih konsisten.
Kalau kamu ingin tahu lebih detail tentang bahan apa saja yang sebaiknya tidak dikombinasikan dengan AHA BHA, kamu bisa membaca penjelasan lengkap tentang AHA BHA tidak boleh dicampur dengan bahan ini dalam perawatan kulit.
Yuk, rawat kulit dengan lebih bijak. Pelan-pelan tapi konsisten, supaya kulit tetap sehat dan nyaman dalam jangka panjang.
Pernah nggak sih kamu merasa kulit jadi perih atau kemerahan setelah ganti rangkaian skincare. Bisa jadi bukan karena produknya jelek, tapi karena ada bahan yang kurang cocok dipakai bersamaan.
Mengenal AHA dan BHA dengan Cara Sederhana
AHA dan BHA adalah bahan aktif yang membantu mengangkat sel kulit mati. AHA biasanya bekerja di permukaan kulit dan sering dipakai untuk membantu kulit terlihat lebih cerah. BHA bekerja lebih dalam hingga ke pori, sehingga sering jadi andalan untuk kulit berminyak dan rentan jerawat.
Karena fungsinya cukup kuat, dua bahan ini sebenarnya sudah cukup efektif meski dipakai sendiri. Masalah sering muncul saat kita terlalu semangat mengombinasikannya dengan bahan lain.
Kesalahan Umum Saat Menggabungkan Skincare
Siapa yang pernah tergoda pakai banyak produk sekaligus karena ingin hasil cepat. Serum ini, toner itu, lalu ditumpuk lagi dengan exfoliating. Akhirnya kulit malah jadi tidak nyaman.
Contoh sehari-hari, malam ini pakai exfoliating toner, lalu ditambah serum aktif lain yang sama-sama bekerja keras di kulit. Awalnya terasa biasa saja, tapi keesokan harinya kulit terasa perih, kering, atau bahkan muncul jerawat kecil.
Ini sering terjadi karena kulit sebenarnya butuh waktu untuk beradaptasi.
Kenapa AHA BHA Tidak Bisa Dicampur Sembarangan
AHA dan BHA sama-sama aktif. Saat digabung dengan bahan tertentu tanpa jeda atau aturan yang jelas, kulit bisa mengalami iritasi. Bukan berarti bahannya berbahaya, tapi kulit kita punya batas toleransi.
Makanya, penting untuk tahu bahan apa saja yang sebaiknya tidak dipakai bersamaan. Dengan begitu, manfaat skincare bisa dirasakan tanpa harus mengorbankan kenyamanan kulit.
Pendekatan Santai tapi Lebih Aman
Kalau kamu baru mulai pakai AHA atau BHA, tidak perlu terburu-buru. Mulai dari frekuensi rendah, misalnya satu sampai dua kali seminggu. Perhatikan reaksi kulit, lalu sesuaikan.
Banyak orang merasa lebih cocok memisahkan hari pemakaian AHA BHA dengan hari penggunaan bahan aktif lain. Cara ini lebih aman dan memberi waktu bagi kulit untuk pulih.
Dengar Sinyal dari Kulit Sendiri
Kulit biasanya memberi tanda kalau ada yang tidak cocok. Terasa perih, kemerahan, atau sangat kering adalah sinyal untuk berhenti sejenak.
Merawat kulit bukan soal seberapa banyak produk yang dipakai, tapi seberapa paham kita dengan kebutuhan kulit sendiri. Pendekatan ini sering justru memberi hasil yang lebih konsisten.
Kalau kamu ingin tahu lebih detail tentang bahan apa saja yang sebaiknya tidak dikombinasikan dengan AHA BHA, kamu bisa membaca penjelasan lengkap tentang AHA BHA tidak boleh dicampur dengan bahan ini dalam perawatan kulit.
Yuk, rawat kulit dengan lebih bijak. Pelan-pelan tapi konsisten, supaya kulit tetap sehat dan nyaman dalam jangka panjang.