Arti Literally dan Cara Menggunakannya dengan Benar dalam Bahasa Sehari-hari

Jon E8

Member
Kamu pasti sering dengar orang ngomong, “Aku literally nggak bisa napas pas liat dia!” atau “Dia literally makan sepiring penuh sambil nangis.” Kedengarannya seru, ya? Tapi, pernah nggak kamu mikir — sebenernya kata “literally” itu artinya apa sih, dan kapan kita boleh (atau nggak boleh) pakai? Yuk, kita bahas bareng biar makin paham dan nggak salah kaprah!

Apa Sih Arti “Literally” Sebenarnya?
Secara harfiah, kata literally berasal dari bahasa Inggris yang berarti “secara literal” atau “secara sebenarnya.” Artinya, sesuatu yang benar-benar terjadi, bukan kiasan atau berlebihan. Misalnya:

  • “I literally fell asleep during the meeting.”
    Artinya: Aku benar-benar ketiduran saat rapat, bukan cuma merasa bosan.
Tapi dalam percakapan sehari-hari, banyak orang memakai literally buat menegaskan perasaan atau situasi ekstrem, padahal yang dimaksud sebenarnya kiasan. Misalnya:

  • “I’m literally dying of laughter!”
    Padahal kamu nggak beneran “sekarat” karena ketawa, kan?
Kenapa Banyak Orang Salah Pakai “Literally”?
Salah satu alasannya karena literally sering dipakai buat menambah drama effect dalam percakapan. Orang pakai kata ini supaya kalimatnya terasa lebih ekspresif. Dan sejujurnya, ini udah jadi hal yang umum banget di bahasa gaul modern, bahkan di kalangan native speaker.

Jadi, walaupun secara tata bahasa mungkin kurang tepat, konteks percakapan bisa bikin maknanya tetap dimengerti. Contohnya:

  • “I literally can’t live without coffee.”
    Maksudnya jelas, kan? Bukan beneran nggak bisa hidup tanpa kopi, tapi lebih ke “kopi itu penting banget buatku.”
Kapan Sebaiknya Kita Gunakan “Literally”?
Nah, biar komunikasi kamu tetap jelas dan keren, coba gunakan literally hanya saat hal itu memang benar-benar terjadi. Misalnya:

  • “The room was so cold, I literally saw my breath.”
    (Udara sedingin itu sampai napasnya kelihatan — fakta, bukan kiasan.)
Kalau yang kamu maksud cuma buat menegaskan perasaan, bisa diganti dengan kata lain yang lebih pas, seperti seriously, honestly, atau totally. Misalnya:

  • “I seriously can’t believe this.”

  • “I totally forgot about the meeting.”
Biar Nggak Salah Lagi, Yuk Latihan Pakai “Literally”
Coba pikirin contoh dalam keseharian kamu. Misalnya:

  • Kalau kamu benar-benar lari kehujanan, kamu bisa bilang, “I was literally drenched.”

  • Tapi kalau cuma kena gerimis dikit, lebih cocok bilang, “I was almost drenched.”
Dengan latihan kayak gini, kamu bakal lebih peka kapan kata literally bisa dipakai secara tepat dan kapan sebaiknya diganti dengan kata lain.

Yuk Pakai “Literally” dengan Lebih Bijak
Bahasa itu fleksibel, tapi tetap ada aturannya biar makna yang disampaikan nggak salah tangkap. Literally bisa bikin kalimat kamu terdengar lebih ekspresif, asal digunakan dengan pas. Jadi lain kali mau pakai kata ini, coba pikir dulu — “ini beneran literal, atau cuma buat gaya?”

Kalau kamu pengin tahu lebih dalam tentang penggunaan kata literally dan contoh lain dalam percakapan sehari-hari, kamu bisa baca selengkapnya di artikel ini: Arti Literally dan Cara Menggunakannya dengan Benar dalam Bahasa Sehari-hari.
 
Loading...
Top