Jon E8
Member
Pernah nggak sih kamu merasa sudah berjuang keras—entah itu kerja lembur, kuliah sambil magang, atau ngurus keluarga tanpa henti—tapi tetap aja ngerasa “kurang”? Kalau iya, mungkin kamu lupa satu hal penting: memberi self reward untuk diri sendiri.
Self reward bukan cuma tentang belanja atau liburan, tapi lebih ke bentuk apresiasi kecil yang kamu berikan setelah berusaha. Yuk, kita bahas kenapa hal ini penting dan gimana caranya biar tetap sehat dan bermakna.
Apa Itu Self Reward?
Secara sederhana, self reward adalah bentuk penghargaan yang kamu kasih ke diri sendiri setelah mencapai sesuatu. Bisa hal besar, seperti naik jabatan, atau hal kecil, seperti berhasil bangun pagi selama seminggu penuh.
Tujuannya sederhana: biar otak dan hati tahu kalau usaha kamu berarti. Kadang kita terlalu sibuk ngejar target sampai lupa menikmati prosesnya. Padahal, menghargai diri sendiri itu bagian dari menjaga kesehatan mental juga, lho.
Kenapa Self Reward Itu Penting?
Kamu mungkin berpikir, “Ah, ngapain sih kasih reward ke diri sendiri? Bukannya itu malah manja?” Padahal, justru sebaliknya. Dengan memberi self reward, kamu:
Bentuk Self Reward yang Bisa Kamu Coba
Self reward nggak harus mahal. Kuncinya ada di niat menghargai diri sendiri. Beberapa ide yang bisa kamu coba:
Tapi, Hati-Hati Juga dengan “Over Reward”
Walaupun self reward itu baik, terlalu sering memberi hadiah bisa bikin kehilangan maknanya. Misalnya, tiap selesai kerja dikit langsung jajan mahal—akhirnya bukan jadi apresiasi, tapi kebiasaan konsumtif.
Coba buat batasan, seperti: “Aku akan kasih reward kalau berhasil konsisten selama seminggu.” Dengan begitu, kamu tetap bisa menghargai diri sendiri tanpa berlebihan.
Menjadikan Self Reward Sebagai Gaya Hidup
Bayangin kalau kamu bisa hidup dengan pola kerja-berhenti-merayakan yang seimbang. Nggak cuma produktif, tapi juga bahagia. Self reward bisa jadi bagian dari gaya hidup yang lebih mindful—hidup dengan kesadaran dan penghargaan pada diri sendiri.
Kamu nggak perlu menunggu pencapaian besar dulu buat merayakan diri. Kadang hal sederhana seperti menyelesaikan tugas tepat waktu atau berani bilang “tidak” pada hal yang nggak sehat juga layak dirayakan.
Kalau kamu masih sering merasa bersalah saat beristirahat, coba ubah cara pandangnya. Istirahat dan apresiasi bukan bentuk kemalasan, tapi bentuk cinta pada diri sendiri.
Dan kalau kamu ingin hidup lebih seimbang—antara kerja keras, bersenang-senang, dan merawat diri—kamu bisa baca juga artikel ini: arti pentingnya “have fun” dalam menjalani hidup yang lebih seimbang.
Self reward bukan cuma tentang belanja atau liburan, tapi lebih ke bentuk apresiasi kecil yang kamu berikan setelah berusaha. Yuk, kita bahas kenapa hal ini penting dan gimana caranya biar tetap sehat dan bermakna.
Apa Itu Self Reward?
Secara sederhana, self reward adalah bentuk penghargaan yang kamu kasih ke diri sendiri setelah mencapai sesuatu. Bisa hal besar, seperti naik jabatan, atau hal kecil, seperti berhasil bangun pagi selama seminggu penuh.
Tujuannya sederhana: biar otak dan hati tahu kalau usaha kamu berarti. Kadang kita terlalu sibuk ngejar target sampai lupa menikmati prosesnya. Padahal, menghargai diri sendiri itu bagian dari menjaga kesehatan mental juga, lho.
Kenapa Self Reward Itu Penting?
Kamu mungkin berpikir, “Ah, ngapain sih kasih reward ke diri sendiri? Bukannya itu malah manja?” Padahal, justru sebaliknya. Dengan memberi self reward, kamu:
- Meningkatkan motivasi. Saat tahu ada ‘hadiah’ di akhir perjuangan, kamu jadi lebih semangat.
- Menjaga keseimbangan hidup. Nggak cuma kerja keras terus, tapi juga tahu kapan harus berhenti sejenak dan menikmati hasilnya.
- Membentuk kebiasaan positif. Reward bisa jadi sinyal buat otak bahwa tindakan tertentu itu baik dan layak diulang.
Bentuk Self Reward yang Bisa Kamu Coba
Self reward nggak harus mahal. Kuncinya ada di niat menghargai diri sendiri. Beberapa ide yang bisa kamu coba:
- Waktu santai tanpa gangguan. Misalnya, satu jam tanpa gadget sambil ngopi santai.
- Belanja kecil. Beli buku baru, lilin aromaterapi, atau makanan favorit.
- Me time aktif. Jalan sore, olahraga ringan, atau nyalon juga bisa.
- Digital detox. Lepas dari notifikasi dan media sosial selama beberapa jam untuk tenangin pikiran.
Tapi, Hati-Hati Juga dengan “Over Reward”
Walaupun self reward itu baik, terlalu sering memberi hadiah bisa bikin kehilangan maknanya. Misalnya, tiap selesai kerja dikit langsung jajan mahal—akhirnya bukan jadi apresiasi, tapi kebiasaan konsumtif.
Coba buat batasan, seperti: “Aku akan kasih reward kalau berhasil konsisten selama seminggu.” Dengan begitu, kamu tetap bisa menghargai diri sendiri tanpa berlebihan.
Menjadikan Self Reward Sebagai Gaya Hidup
Bayangin kalau kamu bisa hidup dengan pola kerja-berhenti-merayakan yang seimbang. Nggak cuma produktif, tapi juga bahagia. Self reward bisa jadi bagian dari gaya hidup yang lebih mindful—hidup dengan kesadaran dan penghargaan pada diri sendiri.
Kamu nggak perlu menunggu pencapaian besar dulu buat merayakan diri. Kadang hal sederhana seperti menyelesaikan tugas tepat waktu atau berani bilang “tidak” pada hal yang nggak sehat juga layak dirayakan.
Kalau kamu masih sering merasa bersalah saat beristirahat, coba ubah cara pandangnya. Istirahat dan apresiasi bukan bentuk kemalasan, tapi bentuk cinta pada diri sendiri.
Dan kalau kamu ingin hidup lebih seimbang—antara kerja keras, bersenang-senang, dan merawat diri—kamu bisa baca juga artikel ini: arti pentingnya “have fun” dalam menjalani hidup yang lebih seimbang.