Annisa Putri
New Member
Ada yang pernah menanyakan hal itu pada saya. Saya pikir tergantung jenis tanaman apa yang digunakan. Setiap tanaman pastinya memiliki khasiatnya masing-masing. Respon tubuh juga ikut menentukan apakah tanaman tersebut bisa ampuh untuk mengatasi penyakitnya? Lagipula kesembuhan setiap orang tentunya berbeda tergantung respon tubuh saat menanggapi reaksi obat.
Baik, kali ini akan saya bahas seputar jamur cordyceps yang merupakan tanaman berkhasiat asal China.
Cordyceps sudah digunakan secara tradisional di negeri Cina secara turun menurun sebagai obat untuk meningkatkan imunitas tubuh, obat batuk, dan beberapa manfaat lainnya. Penelitian in vitro dan penelitian secara klinis juga menunjukan bahwa cordyceps dapat digunakan sebagai antitumor, antikanker, antiplatelet, juga antidiabetes.
Karena cordyceps memiliki struktur kimia serupa (analog) dengan adenosin, beberapa enzim tidak dapat membedakan kedua senyawa ini. Oleh karena itu, senyawa cordyceps dapat terlibat pada beberapa reaksi biokimia. Contoh reaksi biokimia yang ‘diganggu’ oleh senyawa ini adalah reaksi pada proses replikasi dan transkripsi.
Pada saat cordyceps ditambahkan pada sel yang sedang mengalami proses replikasi, secara tidak langsung dapat dihasilkan sel cacat DNA/RNA yang dapat menstimulasi sel mengalami proses apoptosis (program kematian sel). Hal ini dapat dimanfaatkan untuk proses treatment sel kanker, yaitu sel kanker dihambat dengan penambahan senyawa cordyceps.
Cordyceps juga dapat menstimulasi jumlah sel-T, meningkatkan ketahanan sel limfosit, meningkatkan produksi a-TNF dan interleukin-1, dan meningkatkan aktivitas sel imun. Tak hanya itu, cordyceps juga dapat menghambat proses pembentukan agregasi platelet dengan menurunkan konsentrasi ion kalsium dan thromboxane A2. Pembentukan agregasi platelet ini sangat berbahaya karena dapat menginduksi terjadinya beberapa penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner.
Jadi, setelah mengetahui manfaat dari jamur cordyceps, bisa dibilang bahwa tanaman ini berkhasiat dan efektif untuk membantu penyembuhan penyakit terutama yang menyerang sistem pernapasan.
Baik, kali ini akan saya bahas seputar jamur cordyceps yang merupakan tanaman berkhasiat asal China.
Cordyceps sudah digunakan secara tradisional di negeri Cina secara turun menurun sebagai obat untuk meningkatkan imunitas tubuh, obat batuk, dan beberapa manfaat lainnya. Penelitian in vitro dan penelitian secara klinis juga menunjukan bahwa cordyceps dapat digunakan sebagai antitumor, antikanker, antiplatelet, juga antidiabetes.
Karena cordyceps memiliki struktur kimia serupa (analog) dengan adenosin, beberapa enzim tidak dapat membedakan kedua senyawa ini. Oleh karena itu, senyawa cordyceps dapat terlibat pada beberapa reaksi biokimia. Contoh reaksi biokimia yang ‘diganggu’ oleh senyawa ini adalah reaksi pada proses replikasi dan transkripsi.
Pada saat cordyceps ditambahkan pada sel yang sedang mengalami proses replikasi, secara tidak langsung dapat dihasilkan sel cacat DNA/RNA yang dapat menstimulasi sel mengalami proses apoptosis (program kematian sel). Hal ini dapat dimanfaatkan untuk proses treatment sel kanker, yaitu sel kanker dihambat dengan penambahan senyawa cordyceps.
Cordyceps juga dapat menstimulasi jumlah sel-T, meningkatkan ketahanan sel limfosit, meningkatkan produksi a-TNF dan interleukin-1, dan meningkatkan aktivitas sel imun. Tak hanya itu, cordyceps juga dapat menghambat proses pembentukan agregasi platelet dengan menurunkan konsentrasi ion kalsium dan thromboxane A2. Pembentukan agregasi platelet ini sangat berbahaya karena dapat menginduksi terjadinya beberapa penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner.
Jadi, setelah mengetahui manfaat dari jamur cordyceps, bisa dibilang bahwa tanaman ini berkhasiat dan efektif untuk membantu penyembuhan penyakit terutama yang menyerang sistem pernapasan.