Ciri-Ciri Kuku Tidak Sehat yang Sering Diabaikan, Padahal Penting Kamu Perhatikan

Jon E8

Member
Kuku mungkin terlihat sepele, tapi sebenarnya bisa jadi cerminan kondisi kesehatan tubuh kita. Kadang, perubahan kecil pada kuku—seperti warna, bentuk, atau teksturnya—bisa memberi sinyal kalau ada sesuatu yang sedang terjadi di dalam tubuh. Yuk, kita bahas bareng-bareng beberapa tanda kuku tidak sehat yang sering banget kita anggap “biasa aja”.

1. Kuku Mudah Patah atau Terlalu Rapuh
Kamu pernah nggak, baru aja kuku tumbuh sedikit, eh tiba-tiba patah begitu aja? Nah, kuku yang mudah patah atau rapuh bisa jadi tanda kalau kuku kamu kekurangan kelembapan atau nutrisi penting seperti biotin dan zat besi. Penggunaan bahan kimia keras, seperti deterjen atau cairan pembersih, juga bisa bikin kuku jadi kering dan gampang retak.
Solusinya? Coba biasakan pakai sarung tangan waktu cuci piring atau bersih-bersih rumah, dan oleskan pelembap kuku atau minyak alami seperti minyak zaitun supaya kuku tetap lembut dan kuat.

2. Warna Kuku Berubah
Idealnya, kuku sehat berwarna merah muda pucat dan punya permukaan halus. Tapi kalau kamu perhatikan kuku mulai berubah warna—misalnya jadi kekuningan, keputihan, atau bahkan kebiruan—itu bisa jadi pertanda ada sesuatu yang perlu kamu perhatikan.
Kuku kekuningan bisa muncul karena sering pakai kuteks tanpa base coat, tapi bisa juga karena infeksi jamur. Sementara kuku kebiruan bisa menandakan sirkulasi oksigen yang kurang baik. Jadi, jangan disepelekan kalau kamu lihat perubahan warna yang nggak biasa, ya.

3. Permukaan Kuku Bergelombang atau Ada Lekukan
Kuku yang halus menandakan pertumbuhan yang sehat. Tapi kalau permukaannya jadi bergelombang, berlubang kecil, atau tampak seperti ada lekukan, bisa jadi itu tanda adanya gangguan pada proses pertumbuhan kuku. Kadang hal ini juga muncul setelah tubuh mengalami stres atau kekurangan nutrisi tertentu.
Contoh sederhananya, saat kamu baru sembuh dari sakit panjang, kuku bisa tumbuh dengan garis horizontal yang disebut “Beau’s lines”. Ini artinya tubuh sempat “beristirahat” dari produksi sel kuku.

4. Kuku Terpisah dari Kulit (Onycholysis)
Kalau kamu lihat bagian ujung kuku mulai terlepas dari kulit di bawahnya, itu bisa jadi tanda infeksi atau trauma akibat benturan. Kadang juga disebabkan oleh penggunaan kuteks atau lem kuku palsu yang terlalu sering.
Kondisi ini bukan cuma bikin kuku tampak nggak rapi, tapi juga bisa bikin rasa perih atau infeksi kalau nggak dijaga kebersihannya. Jadi, pastikan kuku tetap kering dan bersih, serta hindari penggunaan produk kuku yang mengandung bahan keras dalam jangka panjang.

5. Garis atau Bintik Hitam di Bawah Kuku
Nah, ini salah satu yang paling sering bikin bingung. Kadang muncul garis hitam tipis di bawah kuku, dan banyak yang mengira cuma kotoran atau efek cat kuku. Padahal, bisa jadi itu tanda adanya perdarahan kecil di bawah kuku akibat benturan. Tapi kalau garisnya nggak hilang-hilang atau makin banyak, sebaiknya periksakan ke dokter untuk memastikan penyebabnya.

Merawat Kuku = Merawat Diri
Merawat kuku sebenarnya nggak rumit. Cukup dengan pola makan bergizi, rajin menjaga kebersihan, dan nggak berlebihan pakai produk kimia keras, kuku kamu bisa tetap sehat dan kuat. Jangan lupa juga untuk memberi waktu kuku “bernapas” dari kuteks, supaya nggak cepat menguning atau kering.

Nah, kalau kamu pengin tahu lebih banyak contoh kuku yang tidak sehat dan tanda-tanda yang perlu kamu waspadai, kamu bisa baca penjelasan lengkapnya di artikel ini. Siapa tahu, kuku kamu ternyata lagi ngasih sinyal penting yang selama ini nggak kamu sadari.
 
Loading...
Top