Mengenal Cara Menghitung KDB, KLB, dan KDH untuk Pengembangan Properti

Jon E8

New Member
Jika kamu tertarik dengan dunia properti atau sedang belajar mengenai perencanaan pembangunan, pasti kamu sudah sering mendengar istilah-istilah seperti KDB, KLB, dan KDH. Mungkin terdengar rumit pada awalnya, tapi konsep ini sangat penting dalam perencanaan tata ruang dan pembangunan. Bagaimana cara menghitung KDB, KLB, dan KDH? Yuk, kita bahas lebih dalam!

Bagi pengembang atau bahkan pembeli properti, mengetahui cara menghitung KDB, KLB, dan KDH bisa memberi gambaran lebih jelas tentang potensi penggunaan lahan. Selain itu, pemahaman ini akan membantu kamu dalam memilih lokasi yang sesuai untuk pembangunan rumah, gedung, atau area komersial lainnya.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendetail bagaimana cara menghitung KDB (Koefisien Dasar Bangunan), KLB (Koefisien Lantai Bangunan), dan KDH (Koefisien Dasar Hijau). Pahami setiap konsepnya agar kamu bisa membuat keputusan yang lebih tepat dalam urusan properti.


Apa Itu KDB, KLB, dan KDH?
Sebelum membahas cara menghitung KDB, KLB, dan KDH, penting untuk tahu terlebih dahulu apa pengertian masing-masing.

  • KDB (Koefisien Dasar Bangunan) adalah rasio antara luas bangunan yang ada di atas lahan terhadap luas total lahan yang tersedia. KDB menggambarkan seberapa banyak luas bangunan yang dapat dibangun di suatu lahan.

  • KLB (Koefisien Lantai Bangunan) berfungsi untuk mengukur total luas lantai bangunan yang bisa dibangun pada suatu lahan. KLB ini mencakup semua lantai bangunan yang ada, baik itu lantai dasar maupun lantai atas.

  • KDH (Koefisien Dasar Hijau) adalah luas area terbuka hijau yang wajib disisakan pada suatu lahan. KDH penting untuk memastikan lingkungan tetap asri dan tidak penuh sesak dengan bangunan.
Memahami ketiganya penting dalam merencanakan pengembangan properti, baik untuk kebutuhan pribadi maupun komersial.


Cara Menghitung KDB, KLB, dan KDH
Setelah memahami pengertian KDB, KLB, dan KDH, kamu mungkin bertanya-tanya, bagaimana cara menghitungnya? Berikut ini adalah langkah-langkah dasar yang dapat kamu ikuti:

1. Cara Menghitung KDB
Untuk menghitung KDB, kamu tinggal membagi luas bangunan yang sudah dibangun dengan luas lahan yang tersedia. Rumusnya adalah: KDB = Luas Bangunan / Luas Lahan

Misalnya, jika kamu membangun sebuah rumah dengan luas bangunan 100 m² di atas lahan seluas 200 m², maka KDB-nya adalah 0,5. Ini artinya setengah dari luas lahan digunakan untuk bangunan.

2. Cara Menghitung KLB
Menghitung KLB sedikit lebih kompleks karena menghitung total luas bangunan dari semua lantai. Caranya adalah dengan menjumlahkan luas seluruh lantai bangunan yang ada, lalu membaginya dengan luas lahan. Rumusnya adalah: KLB = Total Luas Lantai Bangunan / Luas Lahan

Sebagai contoh, jika sebuah bangunan memiliki dua lantai dengan luas masing-masing 100 m², maka total luas lantainya adalah 200 m². Jika lahan yang digunakan adalah 200 m², maka KLB-nya adalah 1.

3. Cara Menghitung KDH
Menghitung KDH relatif lebih mudah. Kamu hanya perlu mengetahui berapa persen dari luas lahan yang harus dipenuhi dengan area terbuka hijau. Misalnya, aturan di daerah kamu mensyaratkan KDH minimal 30%, maka untuk lahan seluas 200 m², area hijau yang harus disisakan adalah 60 m².


Pentingnya Memahami KDB, KLB, dan KDH dalam Perencanaan Properti
Memahami cara menghitung KDB, KLB, dan KDH sangat penting bagi siapa saja yang terlibat dalam perencanaan dan pembangunan properti. Penghitungan yang tepat akan membantu memastikan pembangunan yang efisien, mematuhi peraturan pemerintah, dan menciptakan lingkungan yang nyaman serta ramah lingkungan.

Selain itu, dengan mengetahui cara menghitung KDB, KLB, dan KDH, kamu juga dapat memperkirakan berapa banyak ruang yang bisa dimanfaatkan untuk bangunan atau taman, sehingga memaksimalkan penggunaan lahan dengan bijak.


Kesimpulan
Menguasai cara menghitung KDB, KLB, dan KDH adalah keterampilan dasar yang perlu dimiliki oleh pengembang, perencana kota, dan bahkan individu yang ingin membangun rumah atau properti. Dengan perhitungan yang akurat, kamu bisa merencanakan pembangunan yang sesuai dengan peraturan dan juga mempertimbangkan aspek lingkungan.

Jangan lupa, jika kamu punya pengalaman atau pertanyaan lebih lanjut mengenai topik ini, tinggalkan komentar di bawah. Apa pendapatmu tentang perhitungan KDB, KLB, dan KDH? Apakah ada tips lain yang kamu ingin bagikan? Ayo diskusi bersama!

Referensi: Cara Menghitung KDB, KLB, dan KDH dalam Perencanaan Pembangunan
 
Loading...
Top