Mengenal SLS dalam Produk Perawatan Sehari hari

Jon E8

Member
Kalau kamu pernah baca komposisi di kemasan sampo, sabun wajah, atau pasta gigi, kamu mungkin sering melihat tulisan Sodium Lauryl Sulfate atau SLS. Banyak orang penasaran sebenarnya bahan ini apa sih, kok rasanya ada di mana mana? Yuk kita bahas bareng dengan bahasa yang santai dan mudah dipahami.

SLS adalah bahan pembersih yang tugas utamanya membantu produk menghasilkan busa. Ibaratnya, SLS itu seperti agen pengangkat kotoran yang bikin minyak dan debu lebih mudah larut saat kamu bilas. Makanya bahan ini banyak dipakai di produk yang harus membersihkan kulit atau rambut.

Kalau dipikir pikir, kita memang terbiasa mengaitkan banyak busa dengan sensasi bersih. Contohnya ketika keramas, rasanya belum puas kalau busanya belum megar. Nah, di sinilah SLS berperan membuat pengalaman mandi jadi lebih menyenangkan. Tapi apakah busa banyak selalu berarti lebih baik? Belum tentu. Kadang itu hanya soal sensasi, bukan kualitas bersihnya.

Contoh kecil di kehidupan sehari hari
Bayangkan kamu pulang kerja dengan kondisi rambut lepek setelah perjalanan panjang. Kamu keramas, busanya melimpah, lalu setelah dibilas rambut terasa lebih ringan. Itu efek langsung dari kemampuan SLS mengangkat minyak. Atau ketika kamu pakai pasta gigi, busa yang muncul membantu menyebarkan pasta ke seluruh mulut sehingga terasa lebih merata.

Namun setiap orang punya kondisi kulit yang berbeda. Ada yang cocok saja dengan produk mengandung SLS, tapi ada juga yang merasa kulitnya lebih cepat kering setelah dipakai. Biasanya kulit yang sensitif akan lebih mudah terasa ketarik atau perih. Kalau kamu pernah merasakan hal seperti itu, bisa jadi kulitmu kurang cocok dengan kandungan ini.

Apakah SLS berbahaya?
Pertanyaan seperti ini sering muncul di forum atau grup skincare. Faktanya, SLS bukan bahan berbahaya selama digunakan dalam kadar yang sudah diatur untuk produk perawatan tubuh. Produsen kosmetik biasanya sudah mengikuti standar keamanan yang berlaku. Namun seperti halnya bahan lain, respons setiap orang bisa berbeda.

Beberapa orang memilih produk yang bebas SLS karena kulit mereka cenderung sensitif. Ada juga yang tetap nyaman memakai produk dengan SLS tanpa masalah. Jadi bukan soal mana yang salah atau benar, tetapi lebih ke kecocokan pribadi. Kalau setelah mencoba kamu merasa kulit terasa lebih nyaman dengan produk non SLS, itu pilihan yang valid.

Perlu ganti produk?
Nggak selalu. Kalau kamu nyaman dan nggak merasakan efek negatif, memakai produk dengan SLS sebenarnya tidak masalah. Kamu bisa terus memakai produk favoritmu tanpa perlu khawatir berlebihan. Tapi kalau kamu sering mengalami kulit kemerahan, kering berlebihan, atau sensasi terbakar setelah memakai produk tertentu, mungkin sudah saatnya mencoba alternatif lain.

Saat ini banyak brand yang menyediakan versi SLS free dengan busa yang tetap lembut. Biasanya mereka menggunakan bahan pembersih yang lebih mild tapi tetap mampu membersihkan. Cocok untuk kamu yang ingin tetap menjaga skin barrier supaya nggak gampang rewel.

Jadi, apa yang perlu kita perhatikan?
Hal paling penting adalah memperhatikan kondisi kulitmu sendiri. Setiap kulit punya kebutuhan yang berbeda. Kadang kita baru sadar setelah beberapa kali mencoba berbagai jenis produk. Membaca komposisi memang membantu, tapi merasakan langsung bagaimana kulit bereaksi jauh lebih penting.

Kalau kamu ingin memahami lebih dalam tentang apa itu SLS, bagaimana cara kerjanya, dan dampaknya bagi kulit, kamu bisa cek juga penjelasan lengkap di artikel ini: SLS adalah Fungsi, Manfaat, dan Dampaknya
 
Loading...
Top