Overthinking: Ketika Pikiran Nggak Bisa Berhenti dan Cara Sederhana Mengatasinya

Jon E8

Member
Kamu pernah nggak sih, lagi santai tapi pikiran tiba-tiba muter ke hal-hal kecil yang udah lewat? Misalnya, “Kenapa tadi aku ngomong kayak gitu, ya?” atau “Kalau nanti gagal gimana?” — padahal semuanya belum tentu seburuk itu. Nah, kondisi seperti ini biasa disebut overthinking.

Overthinking bukan hal asing lagi di zaman sekarang. Dengan informasi yang datang dari berbagai arah, tekanan sosial, dan ekspektasi diri sendiri, otak kita jadi gampang capek mikirin sesuatu terus-menerus. Tapi sebelum bahas cara ngatasinnya, yuk kita pahami dulu kenapa overthinking bisa terjadi.


Kenapa Kita Sering Overthinking?
Overthinking sering muncul karena rasa cemas dan takut gagal. Misalnya, kamu lagi nunggu hasil wawancara kerja, lalu otakmu mulai “menyusun skenario” — dari yang paling positif sampai yang paling parah. Akibatnya, bukannya tenang, malah jadi stres sendiri.

Kadang juga overthinking muncul karena kita perfeksionis. Pengin semuanya berjalan sempurna, takut bikin kesalahan, akhirnya setiap keputusan kecil aja butuh waktu lama buat dipikirin. Padahal, nggak semua hal perlu dianalisis sampai sedetail itu.

Contohnya, kamu mau kirim pesan ke seseorang, tapi ngetiknya bisa dihapus berkali-kali karena takut salah paham. Akhirnya? Pesannya nggak dikirim-kirim juga.


Dampak Overthinking di Kehidupan Sehari-hari
Kalau terus dibiarkan, overthinking bisa bikin energi mental terkuras. Kamu jadi gampang capek, susah fokus, dan sulit tidur. Kadang, hal yang sebenarnya sepele malah terasa berat banget.

Selain itu, overthinking juga bisa menghambat kamu untuk bergerak maju. Karena terlalu sibuk mikirin “bagaimana kalau”, kamu jadi nggak mulai-mulai. Ibarat mobil yang mesinnya nyala tapi rem tangan masih ditarik — bising tapi nggak jalan.


Cara Sederhana Mengatasi Overthinking
Kabar baiknya, overthinking bisa dikendalikan. Bukan berarti kamu harus langsung berhenti mikir berlebihan, tapi kamu bisa belajar untuk mengelola pikiran biar nggak dikuasai olehnya.

  1. Sadari saat kamu mulai overthinking
    Langkah pertama adalah mengenali momen ketika pikiranmu mulai berputar tanpa henti. Begitu sadar, coba tarik napas dalam-dalam dan katakan ke diri sendiri, “Oke, ini cuma pikiran, bukan kenyataan.”

  2. Alihkan energi ke hal nyata
    Kadang cara terbaik buat berhenti mikir berlebihan adalah dengan melakukan sesuatu. Jalan santai, olahraga ringan, baca buku, atau sekadar beres-beres meja kerja bisa bantu pikiranmu fokus ke hal yang konkret.

  3. Tulis isi pikiranmu
    Coba curahkan semua yang ada di kepala ke kertas atau catatan digital. Setelah itu, baca ulang. Kadang kita baru sadar kalau sebagian besar kekhawatiran kita ternyata cuma asumsi yang belum tentu benar.

  4. Batasi waktu untuk memikirkan sesuatu
    Misalnya, kasih waktu 10 menit buat mikirin masalah itu. Setelah lewat, kamu harus lanjut ke hal lain. Ini bisa bantu kamu lebih disiplin dalam mengelola waktu dan pikiran.

  5. Latih diri untuk menerima bahwa nggak semua hal bisa dikontrol
    Kadang yang bikin kita overthinking adalah keinginan buat ngatur hasil dari segala hal. Padahal, beberapa hal memang di luar kendali kita. Fokus aja ke yang bisa kamu lakukan saat ini.

Yuk, Belajar Lebih Tenang
Mengatasi overthinking itu proses, bukan perubahan instan. Tapi semakin kamu sadar dan belajar mengenali polanya, kamu akan lebih mudah mengendalikannya.

Ingat, pikiran itu alat, bukan penguasa. Jadi, jangan biarkan dia mengambil alih semua kendali hidupmu.

Dan kalau kamu ingin melatih diri untuk lebih tenang, rendah hati, dan bisa menerima hal-hal di luar kendali, kamu bisa mulai dengan memahami arti humble dalam kehidupan sehari-hari. Simak penjelasannya di sini: Humble artinya dan maknanya dalam kehidupan sehari-hari.
 
Loading...
Top