Jon E8
Member
Kamu pernah nggak sih, lagi duduk santai tapi pikiran malah ke mana-mana? “Tadi aku salah ngomong nggak, ya?”, “Kalau besok gagal gimana?”, atau “Harusnya tadi aku begini aja deh.” Nah, kalau iya, bisa jadi kamu sedang overthinking.
Overthinking itu kayak muter lagu di kepala yang nggak bisa di-pause. Awalnya mungkin cuma mau mikirin solusi, tapi lama-lama malah tenggelam dalam skenario yang belum tentu terjadi. Padahal, kalau dibiarkan, overthinking bisa bikin energi terkuras dan susah fokus.
Tapi tenang, kamu nggak sendirian. Banyak banget orang yang ngalamin hal ini, terutama di zaman sekarang ketika semua hal serba cepat dan penuh tekanan. Yuk, kita bahas bareng gimana cara memahami dan pelan-pelan mengendalikan overthinking.
Kenapa Kita Sering Overthinking?
Penyebabnya bisa macam-macam. Salah satunya karena kita terlalu ingin semua berjalan sempurna. Misalnya, kamu mau ngirim pesan penting ke atasan. Sebelum dikirim, dibaca ulang lima kali, dicek tanda bacanya, dipikirin reaksinya. Akhirnya, yang tadinya cuma butuh satu menit jadi sepuluh menit.
Kadang juga karena pengalaman masa lalu. Misal, pernah salah ambil keputusan, lalu sekarang jadi ragu terus buat melangkah. Pikiran “jangan sampai salah lagi” malah jadi penghalang buat berkembang.
Atau, karena kita terbiasa mikir jauh ke depan. Emang sih, perencanaan itu penting, tapi kalau terlalu fokus sama kemungkinan terburuk, yang ada malah bikin cemas terus.
Dampak Overthinking dalam Kehidupan Sehari-hari
Overthinking bisa bikin kamu gampang capek meskipun nggak ngapa-ngapain. Otak terus bekerja, padahal tubuh nggak. Akibatnya, tidur jadi nggak nyenyak, produktivitas menurun, bahkan bisa bikin hubungan sama orang lain terganggu.
Contohnya, kamu punya temen yang tiba-tiba jawab chat dengan singkat. Kamu langsung mikir, “Jangan-jangan dia marah?”, padahal bisa jadi dia cuma lagi sibuk. Nah, dari situ kelihatan kan gimana pikiran bisa bikin situasi jadi lebih rumit dari yang sebenarnya.
Cara Pelan-pelan Mengatasi Overthinking
Nggak ada cara instan, tapi langkah kecil bisa banget bantu kamu lebih tenang.
Menjadi Lebih Tenang dengan Mindset “Cukup”
Daripada berusaha jadi sempurna, coba ubah jadi “cukup baik”. Bukan berarti asal-asalan, tapi realistis dan lebih ramah pada diri sendiri.
Misalnya, daripada mikir “Aku harus selalu tampil maksimal”, ubah jadi “Aku akan berusaha sebaik yang aku bisa hari ini.” Dengan begitu, kamu kasih ruang buat diri sendiri buat tumbuh tanpa tekanan berlebihan.
Penutup
Overthinking memang nggak bisa dihapus sepenuhnya, tapi bisa banget dikendalikan. Yang penting, kamu sadar kapan mulai terjebak dalam pikiran sendiri, lalu pelan-pelan belajar melepaskan.
Kalau kamu tertarik memahami makna menjadi “lebih baik” dalam hidup tanpa tekanan perfeksionis, kamu bisa baca juga tentang arti dan makna kata better dalam kehidupan sehari-hari. Siapa tahu bisa jadi pengingat kecil untuk terus berkembang dengan tenang.
Overthinking itu kayak muter lagu di kepala yang nggak bisa di-pause. Awalnya mungkin cuma mau mikirin solusi, tapi lama-lama malah tenggelam dalam skenario yang belum tentu terjadi. Padahal, kalau dibiarkan, overthinking bisa bikin energi terkuras dan susah fokus.
Tapi tenang, kamu nggak sendirian. Banyak banget orang yang ngalamin hal ini, terutama di zaman sekarang ketika semua hal serba cepat dan penuh tekanan. Yuk, kita bahas bareng gimana cara memahami dan pelan-pelan mengendalikan overthinking.
Kenapa Kita Sering Overthinking?
Penyebabnya bisa macam-macam. Salah satunya karena kita terlalu ingin semua berjalan sempurna. Misalnya, kamu mau ngirim pesan penting ke atasan. Sebelum dikirim, dibaca ulang lima kali, dicek tanda bacanya, dipikirin reaksinya. Akhirnya, yang tadinya cuma butuh satu menit jadi sepuluh menit.
Kadang juga karena pengalaman masa lalu. Misal, pernah salah ambil keputusan, lalu sekarang jadi ragu terus buat melangkah. Pikiran “jangan sampai salah lagi” malah jadi penghalang buat berkembang.
Atau, karena kita terbiasa mikir jauh ke depan. Emang sih, perencanaan itu penting, tapi kalau terlalu fokus sama kemungkinan terburuk, yang ada malah bikin cemas terus.
Dampak Overthinking dalam Kehidupan Sehari-hari
Overthinking bisa bikin kamu gampang capek meskipun nggak ngapa-ngapain. Otak terus bekerja, padahal tubuh nggak. Akibatnya, tidur jadi nggak nyenyak, produktivitas menurun, bahkan bisa bikin hubungan sama orang lain terganggu.
Contohnya, kamu punya temen yang tiba-tiba jawab chat dengan singkat. Kamu langsung mikir, “Jangan-jangan dia marah?”, padahal bisa jadi dia cuma lagi sibuk. Nah, dari situ kelihatan kan gimana pikiran bisa bikin situasi jadi lebih rumit dari yang sebenarnya.
Cara Pelan-pelan Mengatasi Overthinking
Nggak ada cara instan, tapi langkah kecil bisa banget bantu kamu lebih tenang.
- Sadari dulu kapan kamu mulai overthinking.
Coba perhatiin momen-momen saat pikiran mulai muter terus. Misalnya sebelum tidur atau habis ngobrol sama orang tertentu. Dengan sadar, kamu bisa mulai “menghentikan” pikiran itu lebih cepat.
- Tulis isi pikiranmu.
Kadang yang bikin pusing adalah pikiran yang berputar di kepala. Begitu ditulis, kamu bisa lihat mana yang penting dan mana yang cuma kekhawatiran tanpa dasar.
- Alihkan perhatian ke hal yang nyata.
Jalan-jalan sebentar, dengerin musik, atau ngobrol sama teman bisa bantu otak berhenti muter di satu topik.
- Belajar menerima bahwa nggak semua hal bisa dikontrol.
Kadang yang bikin overthinking adalah keinginan buat mengendalikan hasil. Padahal, beberapa hal memang di luar kendali kita. Dan itu nggak apa-apa.
Menjadi Lebih Tenang dengan Mindset “Cukup”
Daripada berusaha jadi sempurna, coba ubah jadi “cukup baik”. Bukan berarti asal-asalan, tapi realistis dan lebih ramah pada diri sendiri.
Misalnya, daripada mikir “Aku harus selalu tampil maksimal”, ubah jadi “Aku akan berusaha sebaik yang aku bisa hari ini.” Dengan begitu, kamu kasih ruang buat diri sendiri buat tumbuh tanpa tekanan berlebihan.
Penutup
Overthinking memang nggak bisa dihapus sepenuhnya, tapi bisa banget dikendalikan. Yang penting, kamu sadar kapan mulai terjebak dalam pikiran sendiri, lalu pelan-pelan belajar melepaskan.
Kalau kamu tertarik memahami makna menjadi “lebih baik” dalam hidup tanpa tekanan perfeksionis, kamu bisa baca juga tentang arti dan makna kata better dalam kehidupan sehari-hari. Siapa tahu bisa jadi pengingat kecil untuk terus berkembang dengan tenang.