Pembunuhan Presiden Haiti, Ada Tentara Bayaran di Negara Miskin?

Status
Not open for further replies.

Kukuh_03

New Member
[IMG]


Bisnis, JAKARTA - Haiti bukanlah negara yang berlimpah kesejahteraan. Kemiskinan yang mendera membuat negeri itu nyaris menjadi negara gagal. Apalagi kekuasaan terbelah di antara berbagai kekuatan bersenjata. Kondisi yang serba sulit membuat kelompok-kelompok berkuasa mencari berbagai cara untuk menghidupi diri mereka. Menculik dan memeras adalah salah satunya. Haiti akibatnya terkesan bagai negeri para preman.

Dalam situasi yang tidak sejahtera itu, keselamatan Presiden Haiti pun tidak terjamin. Sekitar pukul 01.00 waktu setempat, sekelompok orang bersenjata menyerang kediaman Presiden Haiti Port-Au-Prince, ibu kota negara itu. Sang Presiden pun akhirnya terbunuh.
Presiden Haiti Jovenel Moise terbunuh setelah rumahnya diserang oleh sekelompok orang bersenjata yang tidak dikenal pada Rabu (7/7/2021). Dilansir Bloomberg, Perdana Menteri Sementara Haiti Claude Joseph mengatakan Moise dibunuh oleh pelaku yang sangat terlatih dan bersenjata lengkap.

Berdasarkan informasi Josep, para penyerang merupakan 'orang asing yang berbicara bahasa Inggris dan Spanyol'. Adapun, bahasa resmi Haiti adalah Kreol dan Prancis. Sedangkan bahasa resmi Haiti adalah Kreol dan Prancis. Beberapa laporan menyebutkan tentang pria berpakaian hitam yang membawa senjata canggih yang mungkin berpura-pura menjadi bagian dari operasi pemberantasan narkoba AS, meskipun tidak ada perincian resmi yang diberikan.

Ibu Negara Martine Moise juga terkena tembakan dalam serangan tersebut, namun masih selamat dan akan dievakuasi ke Miami untuk perawatan, kata duta besar Haiti untuk AS, Bocchit Edmond dalam sebuah wawancara. Menurut konstitusi, Joseph saat ini akan mengambil alih pemerintahan sementara. Tapi, itu bukan solusi. Kematian Moise mengancam terjadinya kekacauan yang lebih luas di negara tersebut jika faksi-faksi saingan berebut kekuasaan.

Baca : Penembakan, Ratusan Orang Terbunuh Saat AS Rayakan Kemerdekaan

Haiti hampir menjadi negara gagal, dengan sebagian besar wilayahnya dikuasai oleh kelompok bersenjata yang mencari nafkah melalui pemerasan dan penculikan. Di atas pandemi dan ekonomi yang goyah, negara itu sedang mengalami perebutan kekuasaan konstitusional yang berasal dari pemilihan yang kacau. Moise sendiri dilantik 15 bulan setelah pemungutan suara putaran pertama. Moïse memimpin Haiti sejak 2017 sebagai salah satu negara termiskin di dunia. Akan tetapi pemerintahan negara itu terus menghadapi protes luas yang menuntut pengunduran dirinya. Pemerintahan negara itu sering mengalami kudeta, ketidakstabilan politik dan kekerasan geng yang meluas. Edmond mengatakan pasukan keamanan Haiti membutuhkan bantuan internasional untuk mengendalikan negara itu.

“Video insiden yang beredar menunjukkan penyerang berbicara dengan bahasa Inggris dan Spanyol, dan menampilkan diri mereka sebagai agen Administrasi Penegakan Narkoba AS,” ungkap Edmond. Identitas asli mereka masih belum jelas, tambahnya.

Meski begitu, Edmond mengatakan tidak mungkin agen narkoba AS melakukan serangan itu. Dia percaya serangan mematikan terhadap Presiden Haiti dilakukan 'tentara bayaran profesional'.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyatakan berduka atas kematian Moïse dan menyebut pembunuhan itu 'tindakan menjijikkan'. Dia pun meminta rakyat negara itu untuk bersabar. Sementara itu, Presiden AS Joe Biden menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Haiti atas "Pembunuhan yang mengerikan" seperti dikutip BBC.com, Kamis (8/7/2021). Ibu Negara Martine Moïse dilaporkan telah tiba dengan pesawat di Fort Lauderdale, Florida selatan, untuk menjalani perawatan. Akan tetapi tidak ada penjelasan resmi tentang kondisinya.

Negara Termiskin

Republik Haiti terletak di wilayah Karibia. Negara ini meliputi bagian barat pulau Hispaniola dan beberapa pulau kecil lainnya di Laut Karibia. Haiti merupakan negara kedua yang merdeka di Benua Amerika setelah Amerika Serikat. Haiti juga dikenal sebagai salah satu produsen gula terpenting di dunia. Haiti merupakan salah satu negara termiskin di dunia. Apalagi setelah dilanda gempa hebat pada tahun 2009 yang menyebabkan ekonomi negara itu berantakan. Bank Dunia mencatat hampir 60 persen dari populasi 11,2 juta orang di negara itu bertahan hidup dengan pendapatan kurang dari 2,40 dolar AS (sekitar Rp32.865) per hari.

 
Status
Not open for further replies.
Loading...

Thread Terbaru

Post Terbaru

Top