lingshenyao
New Member
Timbulnya penyakit tentu akan menimbulkan kekhawatiran bagi sang Ibu, apalagi jika ini terjadi pad masa kehamilan. Bila Ibu mengalami penyakit tertentu ketika sedang menjalani kehamilan, seperti miom, pada kenyataannya ini juga akan terkait juga dengan kesehatan sang janin.Miom atau disebut juga dengan fibroid atau myoma, ini merupakan sejenis tumor jinak yang terdapat di area dinding rahim. Bermula dari sel otot yang kemudian tumbuh secara abnormal hingga tumor dan menempel pada dinding rahim.Umumnya miom yang berukuran kecil, mulai dari sebesar kacang polong hingga ada yang sebutir anggur. Miom seringkali tidak dirasakan keberadaannya karena berkembang denganperlahan.Tidak mengherankan jika banyak miom yang ditemukan secara kebetulan, seperti ketika sedang melakukan USG kehamilan. Namun, ada pula miom yang berkembang dengansangat pesat. Perlu diketahui, sebagian besar kasus miom tidak akan berbahaya dan jarang berubah menjadi kanker.
-Penyebab MiomPertumbuhan miom terkait dengan faktor hormonal, yaitu terutama hormon estrogen. Oleh karena itu, dalam masa kehamilan dimana kadar estrogen yang sangat tinggi, miom bisa berkembang secara cepat. Hal-hal yang menimbulkan ketidakseimbangan hormonal diantaranya ialah makanan, obesitas, stres dan juga daya tahan tubuh yang rendah. Faktor keturunan juga bisa ikut berkontribusi memicu timbulnya miom.
Apa penyebab miom?Ilmuwan belum menemukan penyebab secara pasti dari miom. Namun, diduga penyakit ini terkait dengan kadar estrogen dalam tubuh wanita. Estrogen merupakan hormon reproduksi wanita yang diproduksi oleh indung telur.Fibroid biasanya akan berkembang dari usia sekitar 16 tahun hingga 50 tahun, ketika tingkat estrogen dalam tubuh wanita berada pada titik yang tertinggi. Namun, biasanya pertumbuhan fibroid ini akan mengalami penurunan ketika tingkat estrogen menjadi rendah, seperti setelah menopause.Menurut dugaan berbagai peneliti, penyebab penyakit miom adalah:
Kelebihan berat badan Penyakit miom juga kerap kali muncul pada seseorang dengan berat badan berlebih atau obesitas. Itulah sebabnya, para ahli menduga bahwa obesitas juga merupakan salah satu faktor penyebab miom.
Faktor genetik Penyebab miom lainnya ialah faktor genetik. Jika Anda memiliki ibu, saudara kandung, atau nenek yang mempunyai riwayat penyakit ini, maka Anda berisiko tinggi untuk terkena penyakit miom dikemudian hari.
Kelainan menstruasi Tidak hanya itu, menstruasi yang terlalu dini juga bisa jadi penyebab miom.Pola pertumbuhan penyakit miom ini sangat bervariasi pada setiap pasien. Penyakit miom bisa tumbuh lambat atau cepat, atau mungkin tetap berukuran sama sejak pertama kali muncul.Beberapa fibroid akan mengalami pertumbuhan yang cepat, dan beberapa mungkin menyusut dengan sendirinya. Banyak juga fibroid yang muncul ketika selama kehamilan menyusut atau hilang ketika setelah kehamilan, karena rahim kembali ke ukuran normal.Silakan berkonsultasi dengan dokter agar Anda mengetahui penyebab miom lebih lanjut.”Pemeriksaan pada selama kehamilan berfungsi untuk memastikan jenis kelamin janin dan memantau perkembangan si Kecil, dan juga untuk mengetahui kelainan yang mungkin terjadi. Ketahui selengkapnya di sini.“- Gejala MiomGejala Miom yang Perlu Diwaspadai
Dilansir dari UCLA Health, miom yang dialami para wanita pada umumnya disebabkan karena faktor genetik. Cukup jarang kasus miom terjadi yang disebabkan karena faktor makanan yang dikonsumsi maupun faktor dari luar lainnya. Kondisi miom tidak menimbulkan gejala awal. Namun, ketika miom sudah besar dan berkembang, pengidap miom bisanya mengalami gejala yang harus diwaspadai.Wanita yang memiliki miom akan mengalami kondisi siklus menstruasi yang tidak teratur dan mengalami perdarahan menjadi lebih banyak serta perubahan siklus menstruasi menjadilebih panjang. Jika merasa sakit yang berlebihan ketika sedang menstruasi dan darah yang dikeluarkan memiliki warna hitam pekat, hal itu bisa jadi merupakan tandan bahwa adanya penyakit miom.Selain itu, sama seperti organ tubuh lainnya, miom juga sebetulnya membutuhkan darah dan oksigen untuk bisa bertahan. Ketika ukuran miom sudah semakin membesar dan berkembang, pembuluh darah tidak bisa lagi memberikan darah serta oksigen yang dibutuhkannya, sehingga akan timbul rasa sakit di area daerah perut.Melansir dari National Health Service UK, miom yang membesar bisa sebabkan nyeri saat sedang berhubungan intim. Para wanita sebaiknya agar memperhatikan ukuran miom yang mulai semakin membesar karena menekan rahim, sehingga ketika berhubungan intim, rahim bisa berkontraksi serta menimbulkan rasa sakit. Pendarahan juga bisa terjadi ketika setelah melakukan hubungan intim akibat tekanan miom.
Baca juga: Kenali pemicu Penyakit miom
Dilansir dari UCSF Health, miom yang membesar bisa memengaruhi frekuensi buang air kecil. Hal ini disebabkan dari pada letak rahim wanita tepat berada di bagian bawah kandung kemih. Jika miom membesar, maka kandung kemih akan ikut tertekan, sehingga menyebabkan para pengidapnya sering buang air kecil. Tidak hanya akan menggencet kandung kemih, ukuran miom besar berpengaruh terhadap usus besar, sehingga menyebabkan susahnya buang air besar.Berikut merupakan beberapa gejala lain yang pada umumnya terjadi apabila terdapat miom pada rahim Ibu.
•Muncul rasa nyeri pada bagian perut atau pinggul•Perut terasa penuh
•Merasa nyeri saat sedang berhubungan intim
•Rasa tidak nyaman di sekitar panggul
•Keguguran
•Gangguan haid seperti nyeri, haid yang tidak teratur, pendarahan lebih banyak dan lebih lama
•Gejala anemia karena sudah banyak kehilangan darah haid
•Gangguan buang air kecil dan buang air besar.
- Pengaruh Terhadap Peluang HamilJika miom tumbuh di area saluran leher rahim, maka ini akan memperkecil peluang Ibu untuk hamil, karena leher rahim menjadi kecil dan juga menghambat masuknya sperma ke rahim. Kondisi ini akan mempersulit untuk terjadinya pembuahan.Jika miom tumbuh pada dinding rahim, maka ini akan menghambat penanaman atau implantasi sel telur yang telah dibuahi pada dinding rahim.
- Pengaruh Terhadap KehamilanPada trimester pertama, miom yang membesar lalu akan mendorong janin sehingga tidak bisa menempel dengan baik pada dinding rahim. Akibatnya, risiko terjadinya keguguran menjadi semakin besar. Jika kehamilan berlanjut, miom bisa mendesak janin sampai plasenta yang tumbuh di bawah rahim sehingga akan mengakibatkan pendarahan saat persalinan.Apabila miom tumbuh menghalangi saluran makanan janin, maka pertumbuhan janinpun akan terganggu karena kekurangan makanan serta oksigen, yang bisa berujung pada kematian janin. Miom yang terdapat pada bagian atas rahim bisa membuat janin berada dalam posisi sungsang karena ia sulit untuk bergerak kembali ke posisi normal.
- Pencegahan MiomUntuk pencegahan, teruslah menjaga untuk kebersihan alat kelamin dan menjalani pola hidup yang sehat seperti menerapkan diet sehat berimbang, rutin berolahraga, dan menjauhkan diri dari stres.Jaga kondisi kesehatan Ibu juga agar tetap prima pada masa masa kehamilan, juga agar janin bisa tumbuh dengan optimal. Selalu konsultasikan kepada dokter mengenai kondisi yang Ibu alami ketika selama masa kehamilan. Penuhi kebutuhan nutrisi harian IbuBaca juga
-Penyebab MiomPertumbuhan miom terkait dengan faktor hormonal, yaitu terutama hormon estrogen. Oleh karena itu, dalam masa kehamilan dimana kadar estrogen yang sangat tinggi, miom bisa berkembang secara cepat. Hal-hal yang menimbulkan ketidakseimbangan hormonal diantaranya ialah makanan, obesitas, stres dan juga daya tahan tubuh yang rendah. Faktor keturunan juga bisa ikut berkontribusi memicu timbulnya miom.
Apa penyebab miom?Ilmuwan belum menemukan penyebab secara pasti dari miom. Namun, diduga penyakit ini terkait dengan kadar estrogen dalam tubuh wanita. Estrogen merupakan hormon reproduksi wanita yang diproduksi oleh indung telur.Fibroid biasanya akan berkembang dari usia sekitar 16 tahun hingga 50 tahun, ketika tingkat estrogen dalam tubuh wanita berada pada titik yang tertinggi. Namun, biasanya pertumbuhan fibroid ini akan mengalami penurunan ketika tingkat estrogen menjadi rendah, seperti setelah menopause.Menurut dugaan berbagai peneliti, penyebab penyakit miom adalah:
Kelebihan berat badan Penyakit miom juga kerap kali muncul pada seseorang dengan berat badan berlebih atau obesitas. Itulah sebabnya, para ahli menduga bahwa obesitas juga merupakan salah satu faktor penyebab miom.
Faktor genetik Penyebab miom lainnya ialah faktor genetik. Jika Anda memiliki ibu, saudara kandung, atau nenek yang mempunyai riwayat penyakit ini, maka Anda berisiko tinggi untuk terkena penyakit miom dikemudian hari.
Kelainan menstruasi Tidak hanya itu, menstruasi yang terlalu dini juga bisa jadi penyebab miom.Pola pertumbuhan penyakit miom ini sangat bervariasi pada setiap pasien. Penyakit miom bisa tumbuh lambat atau cepat, atau mungkin tetap berukuran sama sejak pertama kali muncul.Beberapa fibroid akan mengalami pertumbuhan yang cepat, dan beberapa mungkin menyusut dengan sendirinya. Banyak juga fibroid yang muncul ketika selama kehamilan menyusut atau hilang ketika setelah kehamilan, karena rahim kembali ke ukuran normal.Silakan berkonsultasi dengan dokter agar Anda mengetahui penyebab miom lebih lanjut.”Pemeriksaan pada selama kehamilan berfungsi untuk memastikan jenis kelamin janin dan memantau perkembangan si Kecil, dan juga untuk mengetahui kelainan yang mungkin terjadi. Ketahui selengkapnya di sini.“- Gejala MiomGejala Miom yang Perlu Diwaspadai
Dilansir dari UCLA Health, miom yang dialami para wanita pada umumnya disebabkan karena faktor genetik. Cukup jarang kasus miom terjadi yang disebabkan karena faktor makanan yang dikonsumsi maupun faktor dari luar lainnya. Kondisi miom tidak menimbulkan gejala awal. Namun, ketika miom sudah besar dan berkembang, pengidap miom bisanya mengalami gejala yang harus diwaspadai.Wanita yang memiliki miom akan mengalami kondisi siklus menstruasi yang tidak teratur dan mengalami perdarahan menjadi lebih banyak serta perubahan siklus menstruasi menjadilebih panjang. Jika merasa sakit yang berlebihan ketika sedang menstruasi dan darah yang dikeluarkan memiliki warna hitam pekat, hal itu bisa jadi merupakan tandan bahwa adanya penyakit miom.Selain itu, sama seperti organ tubuh lainnya, miom juga sebetulnya membutuhkan darah dan oksigen untuk bisa bertahan. Ketika ukuran miom sudah semakin membesar dan berkembang, pembuluh darah tidak bisa lagi memberikan darah serta oksigen yang dibutuhkannya, sehingga akan timbul rasa sakit di area daerah perut.Melansir dari National Health Service UK, miom yang membesar bisa sebabkan nyeri saat sedang berhubungan intim. Para wanita sebaiknya agar memperhatikan ukuran miom yang mulai semakin membesar karena menekan rahim, sehingga ketika berhubungan intim, rahim bisa berkontraksi serta menimbulkan rasa sakit. Pendarahan juga bisa terjadi ketika setelah melakukan hubungan intim akibat tekanan miom.
Baca juga: Kenali pemicu Penyakit miom
Dilansir dari UCSF Health, miom yang membesar bisa memengaruhi frekuensi buang air kecil. Hal ini disebabkan dari pada letak rahim wanita tepat berada di bagian bawah kandung kemih. Jika miom membesar, maka kandung kemih akan ikut tertekan, sehingga menyebabkan para pengidapnya sering buang air kecil. Tidak hanya akan menggencet kandung kemih, ukuran miom besar berpengaruh terhadap usus besar, sehingga menyebabkan susahnya buang air besar.Berikut merupakan beberapa gejala lain yang pada umumnya terjadi apabila terdapat miom pada rahim Ibu.
•Muncul rasa nyeri pada bagian perut atau pinggul•Perut terasa penuh
•Merasa nyeri saat sedang berhubungan intim
•Rasa tidak nyaman di sekitar panggul
•Keguguran
•Gangguan haid seperti nyeri, haid yang tidak teratur, pendarahan lebih banyak dan lebih lama
•Gejala anemia karena sudah banyak kehilangan darah haid
•Gangguan buang air kecil dan buang air besar.
- Pengaruh Terhadap Peluang HamilJika miom tumbuh di area saluran leher rahim, maka ini akan memperkecil peluang Ibu untuk hamil, karena leher rahim menjadi kecil dan juga menghambat masuknya sperma ke rahim. Kondisi ini akan mempersulit untuk terjadinya pembuahan.Jika miom tumbuh pada dinding rahim, maka ini akan menghambat penanaman atau implantasi sel telur yang telah dibuahi pada dinding rahim.
- Pengaruh Terhadap KehamilanPada trimester pertama, miom yang membesar lalu akan mendorong janin sehingga tidak bisa menempel dengan baik pada dinding rahim. Akibatnya, risiko terjadinya keguguran menjadi semakin besar. Jika kehamilan berlanjut, miom bisa mendesak janin sampai plasenta yang tumbuh di bawah rahim sehingga akan mengakibatkan pendarahan saat persalinan.Apabila miom tumbuh menghalangi saluran makanan janin, maka pertumbuhan janinpun akan terganggu karena kekurangan makanan serta oksigen, yang bisa berujung pada kematian janin. Miom yang terdapat pada bagian atas rahim bisa membuat janin berada dalam posisi sungsang karena ia sulit untuk bergerak kembali ke posisi normal.
- Pencegahan MiomUntuk pencegahan, teruslah menjaga untuk kebersihan alat kelamin dan menjalani pola hidup yang sehat seperti menerapkan diet sehat berimbang, rutin berolahraga, dan menjauhkan diri dari stres.Jaga kondisi kesehatan Ibu juga agar tetap prima pada masa masa kehamilan, juga agar janin bisa tumbuh dengan optimal. Selalu konsultasikan kepada dokter mengenai kondisi yang Ibu alami ketika selama masa kehamilan. Penuhi kebutuhan nutrisi harian IbuBaca juga