yuenia
New Member
Teh diklasifikasikan dalam beberapa jenis seperti teh putih, teh hitam, dan teh hijau. Tanaman ini pada awalnya dibudidayakan terutama di Cina dan Jepang. Seiring perkembangan waktu, tanaman teh menyebar hampir ke seluruh dunia terutama di daerah tropis dan subtropics. Pertanyaannya adalah, seberapa baik teh untuk kesehatan kita.
Teh Hitam Tidak seperti teh hijau, teh hitam diperoleh setelah daun teh mengalami oksidasi sebelum dikeringkan. Setelah proses oksidasi selesai, daun teh kemudian dipanaskan dan disortir berdasarkan kualitasnya. Warna hitam dari daun muncul akibat proses oksidasi
Terlatih untuk meminum teh hitam secara teratur terbukti mampu untuk menenangkan persyarafan anda, dengan begini tiap kali anda meminum teh hitam alami maka tubuh anda akan senantiasa terasa lebih segar, lebih berenergi, positif serta lebih tersemangatkan demi menjalani sisa hari yang menyenangkan
Teh hitam pun memiliki peranan penting demi menjaga hubungan antar syaraf utamanya pada pusat otak sehingga hal ini dapat meningkatkan konsentrasi belajar anda sekaligus tingkat kecerdasan anda.
Teh hitam mampu mendukung kinerja peredaran darah serta sistem syaraf bekerja lebih optimal, hal ini akan membantu siapapun yang sedang memiliki masalah mengenai pola tidur yang tidak teratur yakni susah tidur ataupun insomnia, kandungan dalam teh hitam pun terbukti mampu menenangkan sistem pencernakan sehingga anda dapat tertidur lelap tanpa adanya gangguan
Selain Menjaga Kesehatan Ternyaa teh hitam Bisa Menjadi Herbal Alami Menjaga kelembaban dan Kecerahan Kulit Muka Anda. Bahkan Teh ini Dipercaya Mampu Mengurangi Keriput pada Muka Atau Dalam Kata lain Bisa Menjadi Anti Aging Alami.
Dosis yang Dianjurkan
Secara umum, teh hitam aman dikonsumsi. Takaran konsumsi teh hitam berhubungan dengan kandungan kafein di dalamnya. Satu cangkir berisi sekitar 230 ml teh yang mengandung sekitar 14-70 mg kafein. Hanya saja konsumsi yang sangat besar berisiko dapat mengganggu kesehatan, yaitu jika mengonsumsi lebih dari 4-5 cangkir per hari.
Gangguan kesehatan yang dialami biasanya terkait dengan risiko kafein, seperti gelisah dan sulit tidur, gugup, sakit kepala, mual, muntah, bernapas dengan cepat, bertambahnya frekuensi buang air kecil, detak jantung yang tidak teratur, telinga berdenging, hingga tremor
Teh Hitam Tidak seperti teh hijau, teh hitam diperoleh setelah daun teh mengalami oksidasi sebelum dikeringkan. Setelah proses oksidasi selesai, daun teh kemudian dipanaskan dan disortir berdasarkan kualitasnya. Warna hitam dari daun muncul akibat proses oksidasi
Terlatih untuk meminum teh hitam secara teratur terbukti mampu untuk menenangkan persyarafan anda, dengan begini tiap kali anda meminum teh hitam alami maka tubuh anda akan senantiasa terasa lebih segar, lebih berenergi, positif serta lebih tersemangatkan demi menjalani sisa hari yang menyenangkan
Teh hitam pun memiliki peranan penting demi menjaga hubungan antar syaraf utamanya pada pusat otak sehingga hal ini dapat meningkatkan konsentrasi belajar anda sekaligus tingkat kecerdasan anda.
Teh hitam mampu mendukung kinerja peredaran darah serta sistem syaraf bekerja lebih optimal, hal ini akan membantu siapapun yang sedang memiliki masalah mengenai pola tidur yang tidak teratur yakni susah tidur ataupun insomnia, kandungan dalam teh hitam pun terbukti mampu menenangkan sistem pencernakan sehingga anda dapat tertidur lelap tanpa adanya gangguan
Selain Menjaga Kesehatan Ternyaa teh hitam Bisa Menjadi Herbal Alami Menjaga kelembaban dan Kecerahan Kulit Muka Anda. Bahkan Teh ini Dipercaya Mampu Mengurangi Keriput pada Muka Atau Dalam Kata lain Bisa Menjadi Anti Aging Alami.
Dosis yang Dianjurkan
Secara umum, teh hitam aman dikonsumsi. Takaran konsumsi teh hitam berhubungan dengan kandungan kafein di dalamnya. Satu cangkir berisi sekitar 230 ml teh yang mengandung sekitar 14-70 mg kafein. Hanya saja konsumsi yang sangat besar berisiko dapat mengganggu kesehatan, yaitu jika mengonsumsi lebih dari 4-5 cangkir per hari.
Gangguan kesehatan yang dialami biasanya terkait dengan risiko kafein, seperti gelisah dan sulit tidur, gugup, sakit kepala, mual, muntah, bernapas dengan cepat, bertambahnya frekuensi buang air kecil, detak jantung yang tidak teratur, telinga berdenging, hingga tremor
