HOPTION
New Member
Dolar AS stabil pada Senin ketika sentimen risiko membaik menyusul komentar meyakinkan dari Federal Reserve AS. Serta negosiator Meksiko yang berada di posisi sama pada Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).
Pada simposium di Jackson Hole, Wyoming, Ketua Fed Jerome Powell pada hari Jumat (24/8) menekankan bahwa bank sentral akan tetap menaikkan suku bunga. Meskipun mendapatkan kritik dari Presiden Donald Trump atas biaya pinjaman yang lebih tinggi.
Kurva imbal hasil Treasury mencapai tingkat rata-rata sejak 2007, faktor yang dilihat sebagai pengurangan dukungan untuk dolar AS setelah pidato dari Powell.
Komentar dari Powell tidak banyak mengubah ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada bulan September dan Desember. Komentar tersebut juga dianggap mengecewakan beberapa investor yang berharap untuk pernyataan yang lebih hawkish.
“Beberapa di pasar salah perkiraan ketika mereka berpikir bahwa The Fed mungkin akan beralih ke mode auto-pilot (pendekatan kenaikan suku bunga) seperti yang terjadi pada 2004. Jelas, Powell lebih suka pendekatan bertahap,” kata Ulrich Leuchtmann, kepala FX di Commerzbank AG.
“Kembalinya risk appetite telah menjadi sesuatu yang negatif untuk dolar AS dan daya tarik safe haven-nya,” tambah Leuchtmann.
Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback erhadap sekeranjang enam mata uang utama cenderung medatar di 95,254 pada pukul 11:00 GMT. Setelah sempat tergelincir lebih dari 0,5 persen pada sesi sebelumnya.
Menambah suasana hati yang berisiko, para negosiator perdagangan AS dan Meksiko muncul mendekati posisi umum di NAFTA, dengan menteri ekonomi Meksiko mengatakan pada hari Minggu (26/8) bahwa pembicaraan mereka terus mengalami kemajuan.
Sumber : Inforexnews
Pada simposium di Jackson Hole, Wyoming, Ketua Fed Jerome Powell pada hari Jumat (24/8) menekankan bahwa bank sentral akan tetap menaikkan suku bunga. Meskipun mendapatkan kritik dari Presiden Donald Trump atas biaya pinjaman yang lebih tinggi.
Kurva imbal hasil Treasury mencapai tingkat rata-rata sejak 2007, faktor yang dilihat sebagai pengurangan dukungan untuk dolar AS setelah pidato dari Powell.
Komentar dari Powell tidak banyak mengubah ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada bulan September dan Desember. Komentar tersebut juga dianggap mengecewakan beberapa investor yang berharap untuk pernyataan yang lebih hawkish.
“Beberapa di pasar salah perkiraan ketika mereka berpikir bahwa The Fed mungkin akan beralih ke mode auto-pilot (pendekatan kenaikan suku bunga) seperti yang terjadi pada 2004. Jelas, Powell lebih suka pendekatan bertahap,” kata Ulrich Leuchtmann, kepala FX di Commerzbank AG.
“Kembalinya risk appetite telah menjadi sesuatu yang negatif untuk dolar AS dan daya tarik safe haven-nya,” tambah Leuchtmann.
Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback erhadap sekeranjang enam mata uang utama cenderung medatar di 95,254 pada pukul 11:00 GMT. Setelah sempat tergelincir lebih dari 0,5 persen pada sesi sebelumnya.
Menambah suasana hati yang berisiko, para negosiator perdagangan AS dan Meksiko muncul mendekati posisi umum di NAFTA, dengan menteri ekonomi Meksiko mengatakan pada hari Minggu (26/8) bahwa pembicaraan mereka terus mengalami kemajuan.
Sumber : Inforexnews