Lentera
blogger amatir
Ternyata nggak mudah untuk membuat atau mencetak uang resmi sebuah negara. Ini adalah contoh bagaimana uang rupiah Indonesia dicetak yang dikutip dari blog www.kumau.info
1. PERURI atau Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia membuat uang berdasarkan pesanan dari Bank Indonesia (BI). Setelah memperoleh spesifikasi uang yang akan diproduksi, dalam hal ini yaitu ukuran, tema gambar dan warna. Barulah tim PERURI mendesain berdasarkan pesanan dan kriteria yang ditentukan oleh BI.
2. Bahan kertas uang merupakan bahan khusus dan tidak mudah ditemui di tempat umum. Menggunakan kertas dan tinta khusus.
3. Desain atau lukisan yang dibuat oleh tim desain (yang disebut egraver) harus disetujui terlebih dahulu oleh Gubernur BI. Setelah disetujui, maka kemudian membuat gambar kerja (pen drawing) yaitu gambar utama uang yang akan dicetak di atas bahan yang disebut intaglio.
4. Selanjutnya disebut proses yang dinamakan offset dengan hasil yang dinamakan tacticle effect. Yang dimaksud disini adalah saat kita meraba permukaan uang, akan terasa lapisan atau permukaannya yang kasar. Bila hasil cetakan ini sudah disetujui oleh BI, maka PERURI baru memperbanyak hasil cetaknya sesuai pesanan.
5. Selama mencetak uang, uang juga diberikan tambahan yaitu benang pengaman dan tanda air. Di tiap lembar uang kertas, benang pengaman ini letaknya membujur. Ada yang bentuknya seperti garis lurus dan zig-zag. Sedangkan tanda air adalah gambar transparan yang ada disebelah kanan gambar muka uang.
6. Proses terakhir dinamakan finishing. Proses ini dilakukan secara 2 macam, yaitu otomatis dan manual. Jika hasilnya 100% baik, cetakan langsung masuk ke mesin finishing otomatis. Mesin akan memeriksa sebelum proses mencetak dilakukan. Uang yang rusak, terlipat pada saat dicetak maka akan diproses secara manual.
7. Secara otomatis, saat di dalam mesin finishing nomor dari 100 lembar pertama sudah berurutan sampai ke 100. Tidak cuma itu, lembaran tersebut juga dipotong-potong menjadi ikatan yang masing-masing berisi 100 bilyet uang. Kemudian ikatan tersebut ditumpuk menjadi 10, lalu diban atau diikat. Selanjutnya mesin ini akan menghitung lagi. Jumlahnya harus seribu (1000).
8. Terakhir uang kertas dimasukkan ke dalam plastik dan dibungkus. Pengepakan terakhir menggunakan kotak kaleng yang disolder. Selanjutnya uang disimpan didalam peti kayu yang dilapisi kawat. Semuanya dalam kondisi disegel dengan kode tertentu.
Bagaimana? Cukup rumit juga bukan? Memang memproduksi uang dan mencari uang adalah dua kegiatan yang ternyata cukup rumit.
Sumber: Rahasia Uang Rupiah Indonesia
1. PERURI atau Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia membuat uang berdasarkan pesanan dari Bank Indonesia (BI). Setelah memperoleh spesifikasi uang yang akan diproduksi, dalam hal ini yaitu ukuran, tema gambar dan warna. Barulah tim PERURI mendesain berdasarkan pesanan dan kriteria yang ditentukan oleh BI.
2. Bahan kertas uang merupakan bahan khusus dan tidak mudah ditemui di tempat umum. Menggunakan kertas dan tinta khusus.
3. Desain atau lukisan yang dibuat oleh tim desain (yang disebut egraver) harus disetujui terlebih dahulu oleh Gubernur BI. Setelah disetujui, maka kemudian membuat gambar kerja (pen drawing) yaitu gambar utama uang yang akan dicetak di atas bahan yang disebut intaglio.
4. Selanjutnya disebut proses yang dinamakan offset dengan hasil yang dinamakan tacticle effect. Yang dimaksud disini adalah saat kita meraba permukaan uang, akan terasa lapisan atau permukaannya yang kasar. Bila hasil cetakan ini sudah disetujui oleh BI, maka PERURI baru memperbanyak hasil cetaknya sesuai pesanan.
5. Selama mencetak uang, uang juga diberikan tambahan yaitu benang pengaman dan tanda air. Di tiap lembar uang kertas, benang pengaman ini letaknya membujur. Ada yang bentuknya seperti garis lurus dan zig-zag. Sedangkan tanda air adalah gambar transparan yang ada disebelah kanan gambar muka uang.
6. Proses terakhir dinamakan finishing. Proses ini dilakukan secara 2 macam, yaitu otomatis dan manual. Jika hasilnya 100% baik, cetakan langsung masuk ke mesin finishing otomatis. Mesin akan memeriksa sebelum proses mencetak dilakukan. Uang yang rusak, terlipat pada saat dicetak maka akan diproses secara manual.
7. Secara otomatis, saat di dalam mesin finishing nomor dari 100 lembar pertama sudah berurutan sampai ke 100. Tidak cuma itu, lembaran tersebut juga dipotong-potong menjadi ikatan yang masing-masing berisi 100 bilyet uang. Kemudian ikatan tersebut ditumpuk menjadi 10, lalu diban atau diikat. Selanjutnya mesin ini akan menghitung lagi. Jumlahnya harus seribu (1000).
8. Terakhir uang kertas dimasukkan ke dalam plastik dan dibungkus. Pengepakan terakhir menggunakan kotak kaleng yang disolder. Selanjutnya uang disimpan didalam peti kayu yang dilapisi kawat. Semuanya dalam kondisi disegel dengan kode tertentu.
Bagaimana? Cukup rumit juga bukan? Memang memproduksi uang dan mencari uang adalah dua kegiatan yang ternyata cukup rumit.
Sumber: Rahasia Uang Rupiah Indonesia