Menghadapi Tantangan Menjadi Orang Tua Baru: Antara Bahagia dan Bingung

Jon E8

Member
Menjadi orang tua baru itu seperti naik roller coaster—penuh kejutan, kadang bikin deg-degan, tapi juga sangat membahagiakan. Banyak pasangan yang awalnya merasa siap secara mental, tapi begitu si kecil lahir, realita bisa terasa sangat berbeda. Tidur jadi barang langka, rumah mendadak seperti “zona perang” antara popok, botol susu, dan baju bayi yang entah kenapa selalu berantakan.

Kalau kamu baru saja menyambut buah hati, wajar banget kalau merasa campur aduk antara senang dan kewalahan. Yuk, kita bahas bareng beberapa hal yang sering bikin orang tua baru kaget, sekaligus gimana cara menghadapi semuanya dengan lebih tenang.

1. Kurang Tidur Itu Nyata, Tapi Bisa Disiasati
Banyak yang bilang, “Nikmati tidurmu sebelum punya anak.” Dan ternyata, mereka nggak bercanda! Bayi baru lahir memang belum punya pola tidur tetap, jadi kamu bisa terbangun beberapa kali di malam hari.

Tips kecil tapi ampuh: usahakan tidur saat bayi tidur, meski cuma sebentar. Jangan merasa bersalah kalau rumah nggak sebersih biasanya. Tubuhmu butuh istirahat juga. Beberapa orang tua baru juga membagi shift jaga malam—misalnya, ayah bertugas di jam tertentu, ibu di jam berikutnya. Dengan cara ini, keduanya tetap bisa punya waktu tidur yang lebih manusiawi.

2. Adaptasi dengan Rutinitas Baru
Dulu mungkin kamu bisa sarapan santai sambil scroll media sosial, tapi setelah punya bayi, segalanya berubah. Rutinitas kini berputar di sekitar si kecil: menyusui, mengganti popok, menidurkan, dan seterusnya.

Jangan khawatir kalau kamu merasa belum “teratur”. Adaptasi itu butuh waktu. Banyak orang tua baru yang butuh berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan, untuk menemukan ritme yang cocok. Cobalah membuat catatan kecil jadwal harian atau checklist sederhana. Misalnya, kapan waktu mandi bayi, jadwal minum susu, dan kapan kamu bisa curi waktu untuk diri sendiri.

3. Emosi yang Naik Turun Itu Wajar
Kadang kamu bisa merasa sangat bahagia melihat bayi tidur dengan damai, tapi beberapa jam kemudian bisa merasa sedih tanpa alasan jelas. Itu hal yang normal. Perubahan hormon, kelelahan, dan tanggung jawab baru bisa memengaruhi perasaan.

Kalau kamu merasa terlalu sedih atau mudah menangis terus-menerus, jangan ragu cerita ke pasangan atau orang terdekat. Dukungan kecil seperti pelukan atau sekadar didengarkan bisa membantu banget. Banyak juga komunitas orang tua baru di media sosial tempat kamu bisa berbagi cerita tanpa takut dihakimi.

4. Belajar Minta Bantuan
Banyak orang tua baru merasa harus bisa mengurus semuanya sendiri, padahal meminta bantuan bukan tanda lemah. Justru itu bentuk sayang ke diri sendiri dan keluarga.

Misalnya, kamu bisa minta orang tua atau saudara membantu masak atau menjaga bayi sebentar supaya kamu bisa mandi dengan tenang. Atau kalau kamu dan pasangan sama-sama sibuk, mempertimbangkan bantuan dari tenaga profesional seperti baby sitter juga bisa jadi solusi. Kehadiran mereka bisa bantu menjaga keseimbangan antara perawatan bayi dan waktu istirahat orang tua.

5. Nikmati Momen Kecilnya
Di tengah kehectican, jangan lupa menikmati hal-hal kecil yang sering terlewat. Wangi bayi setelah mandi, tawa pertamanya, atau bahkan ekspresi lucunya saat tidur—semua itu berharga banget.

Kamu nggak perlu jadi orang tua sempurna, karena yang terpenting adalah kehadiran dan kasih sayangmu. Setiap keluarga punya cara unik masing-masing dalam menghadapi masa-masa awal ini, jadi jangan terlalu membandingkan diri dengan orang lain.

Menjadi orang tua memang tidak mudah, tapi perjalanan ini penuh pelajaran dan cinta yang nggak tergantikan. Kalau kamu merasa kewalahan, ingatlah bahwa kamu tidak sendiri. Banyak “pahlawan tak terlihat” yang membantu keseharian keluarga, salah satunya bisa kamu baca di artikel ini: Baby Sitter, Pahlawan Tak Terlihat dalam Kehidupan Modern.
 
Loading...
Top