Jon E8
Member
Kalau kita ngobrol soal bisnis lokal, pasti nggak jauh-jauh dari produksi, pemasaran, dan pelayanan. Tapi sering kali, ada satu aspek yang diam-diam memegang peran penting: logistik. Mulai dari pengadaan barang, proses penyimpanan, sampai pengiriman ke pelanggan — semua butuh alur logistik yang rapi. Tanpa itu, bisnis bisa jalan, tapi sering tersendat.
Nah, apakah logistik di bisnis kamu sudah berjalan dengan baik? Atau masih sering keteteran karena stok tiba-tiba habis, barang datang telat, atau invoice tertumpuk belum terkelola? Kalau iya, mungkin saatnya kita bahas lebih dalam.
Kenapa Logistik Itu Penting?
Logistik bukan cuma soal kirim barang. Ia mencakup seluruh proses dari barang datang ke gudang, disimpan, digunakan, hingga dikirim ke pelanggan. Misalnya kamu punya usaha minuman kekinian. Kalau supplier bahan baku telat kirim, otomatis produksi tertunda, pesanan pelanggan ikut molor, dan reputasi bisnis kena dampaknya.
Contoh lainnya, toko kelontong yang stok berasnya habis karena lupa cek inventaris. Hal kecil, tapi bisa bikin pelanggan pindah ke tempat lain. Dari sini kelihatan, logistik itu seperti tulang belakang yang menopang kelancaran seluruh operasional.
Kelola Stok dengan Lebih Santai tapi Tetap Teratur
Sering dengar kalimat, “Ah, nanti saja dicek stoknya”? Padahal, pengecekan stok bisa dilakukan sederhana kok. Misalnya pakai catatan manual atau spreadsheet simpel yang di-update setiap barang masuk dan keluar. Kalau kamu punya usaha fashion lokal, tahu ukuran dan warna mana yang paling cepat habis itu bisa jadi strategi untuk restock lebih tepat.
Salah satu cara mudah adalah sistem First-In First-Out (FIFO), di mana barang yang datang duluan harus diambil atau dijual dulu. Ini cocok banget buat bisnis makanan, minuman, atau produk yang punya masa kedaluwarsa.
Pengiriman: Cepat Saja Nggak Cukup, Harus Tepat
Banyak pelaku usaha lokal yang fokus ke kecepatan pengiriman, tapi lupa soal ketepatan. Misalnya, kirim cepat tapi alamat salah atau packing kurang aman sampai barang rusak. Ini justru bikin pengalaman pelanggan jadi buruk.
Beberapa tips praktis:
Manajemen Dokumen: Invoice Jangan Dianggap Sepele
Invoice atau tagihan sering dianggap cuma formalitas. Padahal, dokumen ini berperan besar dalam pencatatan keuangan dan kelancaran arus kas. Bayangkan kalau invoice ke supplier telat dikirim, bisa-bisa barang juga tertunda datangnya.
Kalau kamu ingin memahami lebih dalam tentang apa itu invoice dan cara mengelolanya dengan benar, kamu bisa cek artikel dari MGT Logistik. Di situ dijelaskan mulai dari definisi sampai cara penerapannya dalam bisnis.
Bangun Kerjasama dengan Supplier dan Kurir
Pernah nggak ngalamin barang dari supplier telat datang tapi kamu bingung mau komplain karena nggak enak hati? Ini tanda kalau hubungan dengan supplier masih satu arah. Padahal, komunikasi yang baik itu justru bikin kerja sama lebih lancar.
Coba komunikasikan hal-hal seperti:
Digitalisasi Logistik, Perlu Nggak?
Kalau usaha kamu mulai berkembang, mencatat manual mungkin sudah nggak cukup. Kamu bisa mulai pakai aplikasi sederhana untuk stok barang, pencatatan invoice, hingga tracking pengiriman. Bukan berarti harus mahal atau rumit, cukup yang bisa bantu kontrol dengan cepat.
Misalnya aplikasi pengelola inventaris di smartphone atau sistem kasir digital yang langsung mencatat keluar-masuk barang. Ini akan sangat membantu kalau suatu hari kamu ingin membesarkan bisnis atau buka cabang.
Logistik Itu Investasi, Bukan Beban
Logistik bukan sekadar urusan gudang atau ekspedisi. Ini tentang bagaimana bisnis kamu berjalan setiap hari tanpa tersendat. Dengan stok yang teratur, pengiriman tepat, dan invoice rapi, bisnis lokal bisa tetap bersaing dan berkembang.
Nah, gimana menurut kamu? Apakah logistik di bisnismu sudah berjalan seperti yang kamu harapkan, atau masih ada bagian yang perlu dibenahi? Yuk, share pengalamanmu dan kita diskusi bareng.
Nah, apakah logistik di bisnis kamu sudah berjalan dengan baik? Atau masih sering keteteran karena stok tiba-tiba habis, barang datang telat, atau invoice tertumpuk belum terkelola? Kalau iya, mungkin saatnya kita bahas lebih dalam.
Kenapa Logistik Itu Penting?
Logistik bukan cuma soal kirim barang. Ia mencakup seluruh proses dari barang datang ke gudang, disimpan, digunakan, hingga dikirim ke pelanggan. Misalnya kamu punya usaha minuman kekinian. Kalau supplier bahan baku telat kirim, otomatis produksi tertunda, pesanan pelanggan ikut molor, dan reputasi bisnis kena dampaknya.
Contoh lainnya, toko kelontong yang stok berasnya habis karena lupa cek inventaris. Hal kecil, tapi bisa bikin pelanggan pindah ke tempat lain. Dari sini kelihatan, logistik itu seperti tulang belakang yang menopang kelancaran seluruh operasional.
Kelola Stok dengan Lebih Santai tapi Tetap Teratur
Sering dengar kalimat, “Ah, nanti saja dicek stoknya”? Padahal, pengecekan stok bisa dilakukan sederhana kok. Misalnya pakai catatan manual atau spreadsheet simpel yang di-update setiap barang masuk dan keluar. Kalau kamu punya usaha fashion lokal, tahu ukuran dan warna mana yang paling cepat habis itu bisa jadi strategi untuk restock lebih tepat.
Salah satu cara mudah adalah sistem First-In First-Out (FIFO), di mana barang yang datang duluan harus diambil atau dijual dulu. Ini cocok banget buat bisnis makanan, minuman, atau produk yang punya masa kedaluwarsa.
Pengiriman: Cepat Saja Nggak Cukup, Harus Tepat
Banyak pelaku usaha lokal yang fokus ke kecepatan pengiriman, tapi lupa soal ketepatan. Misalnya, kirim cepat tapi alamat salah atau packing kurang aman sampai barang rusak. Ini justru bikin pengalaman pelanggan jadi buruk.
Beberapa tips praktis:
- Gunakan packaging sesuai jenis barang, jangan sampai barang rapuh diperlakukan sama seperti barang tahan banting.
- Simpan data pelanggan dengan rapi supaya nggak perlu nanya alamat berkali-kali.
- Pilih jasa ekspedisi yang sesuai kebutuhan, bukan hanya yang paling murah.
Manajemen Dokumen: Invoice Jangan Dianggap Sepele
Invoice atau tagihan sering dianggap cuma formalitas. Padahal, dokumen ini berperan besar dalam pencatatan keuangan dan kelancaran arus kas. Bayangkan kalau invoice ke supplier telat dikirim, bisa-bisa barang juga tertunda datangnya.
Kalau kamu ingin memahami lebih dalam tentang apa itu invoice dan cara mengelolanya dengan benar, kamu bisa cek artikel dari MGT Logistik. Di situ dijelaskan mulai dari definisi sampai cara penerapannya dalam bisnis.
Bangun Kerjasama dengan Supplier dan Kurir
Pernah nggak ngalamin barang dari supplier telat datang tapi kamu bingung mau komplain karena nggak enak hati? Ini tanda kalau hubungan dengan supplier masih satu arah. Padahal, komunikasi yang baik itu justru bikin kerja sama lebih lancar.
Coba komunikasikan hal-hal seperti:
- Kapan stok tertentu perlu dikirim ulang.
- Toleransi keterlambatan pengiriman.
- Sistem pembayaran, misalnya tempo atau transfer langsung.
Digitalisasi Logistik, Perlu Nggak?
Kalau usaha kamu mulai berkembang, mencatat manual mungkin sudah nggak cukup. Kamu bisa mulai pakai aplikasi sederhana untuk stok barang, pencatatan invoice, hingga tracking pengiriman. Bukan berarti harus mahal atau rumit, cukup yang bisa bantu kontrol dengan cepat.
Misalnya aplikasi pengelola inventaris di smartphone atau sistem kasir digital yang langsung mencatat keluar-masuk barang. Ini akan sangat membantu kalau suatu hari kamu ingin membesarkan bisnis atau buka cabang.
Logistik Itu Investasi, Bukan Beban
Logistik bukan sekadar urusan gudang atau ekspedisi. Ini tentang bagaimana bisnis kamu berjalan setiap hari tanpa tersendat. Dengan stok yang teratur, pengiriman tepat, dan invoice rapi, bisnis lokal bisa tetap bersaing dan berkembang.
Nah, gimana menurut kamu? Apakah logistik di bisnismu sudah berjalan seperti yang kamu harapkan, atau masih ada bagian yang perlu dibenahi? Yuk, share pengalamanmu dan kita diskusi bareng.