Junhun
New Member
Peneliti di Columbia University Vagelos College of Physicians and Surgeons membuktikan bahwa uban atau rambut putih dapat dihitamkan kembali secara alami tanpa menggunakan obat atau bahan-bahan tertentu.
Penulis utama studi, Ayelet Rosenberg, mengatakan bahwa penelitian ini telah menghubungkan pengaruh stres psikologis dengan kemunculan uban.
Para peneliti berkesimpulan, uban dapat dihitamkan kembali secara alami, dengan syarat mutlak, wajib tidak stres.
Rosenberg menjelaskan, pihaknya mengembangkan metode baru untuk menangkap gambar yang sangat detail dari irisan kecil rambut manusia untuk mengukur tingkat hilangnya pigmen (beruban) di setiap irisan tersebut.
Adapun setiap irisan, sekitar 1/20 milimeter lebarnya, mewakili sekitar satu jam pertumbuhan rambut.
Untuk membuktikan hubungan psikologis dengan uban itu, para peneliti menganalisis rambut dari 14 sukarelawan. Hasilnya dibandingkan dengan buku harian yang memuat masalah masing-masing sukarelawan, di mana individu diminta untuk meninjau kalender mereka dan menilai tingkat stres setiap minggu.
Ketika rambut disejajarkan dengan buku harian stress, hubungan mencolok antara stres dan rambut beruban terungkap. Lalu dalam beberapa kasus, uban kembali berubah seiring hilangnya stres.
Lalu, di antara para sukarelawan, ada yang berlibur. Hasilnya, lima helai uban di rambutnya kembali menghitam secara alami.
Namun demikian, pigmentasi ulang rambut hanya mungkin untuk beberapa orang. Adapun rambut yang menghitam, tidak sepenuhnya gelap seperti sebelum kemunculan uban. Lebih tampak seperti abu-abu gelap.
Sumber
Penulis utama studi, Ayelet Rosenberg, mengatakan bahwa penelitian ini telah menghubungkan pengaruh stres psikologis dengan kemunculan uban.
Para peneliti berkesimpulan, uban dapat dihitamkan kembali secara alami, dengan syarat mutlak, wajib tidak stres.
Rosenberg menjelaskan, pihaknya mengembangkan metode baru untuk menangkap gambar yang sangat detail dari irisan kecil rambut manusia untuk mengukur tingkat hilangnya pigmen (beruban) di setiap irisan tersebut.
Adapun setiap irisan, sekitar 1/20 milimeter lebarnya, mewakili sekitar satu jam pertumbuhan rambut.
Untuk membuktikan hubungan psikologis dengan uban itu, para peneliti menganalisis rambut dari 14 sukarelawan. Hasilnya dibandingkan dengan buku harian yang memuat masalah masing-masing sukarelawan, di mana individu diminta untuk meninjau kalender mereka dan menilai tingkat stres setiap minggu.
Ketika rambut disejajarkan dengan buku harian stress, hubungan mencolok antara stres dan rambut beruban terungkap. Lalu dalam beberapa kasus, uban kembali berubah seiring hilangnya stres.
Lalu, di antara para sukarelawan, ada yang berlibur. Hasilnya, lima helai uban di rambutnya kembali menghitam secara alami.
Namun demikian, pigmentasi ulang rambut hanya mungkin untuk beberapa orang. Adapun rambut yang menghitam, tidak sepenuhnya gelap seperti sebelum kemunculan uban. Lebih tampak seperti abu-abu gelap.
Sumber
