Departemen Telekomunikasi India pada pengujung 2021 resmi membentuk enam gugus tugas berbasis akademi di bawah Technology Innovation Group (TIG) untuk menangani urusan teknologi jaringan generasi keenam atau 6G. Dilansir dari Gadgets Now, Sabtu (1/1) departemen tersebut mengamanatkan tugas spesifik kepada satgas hingga 31 Maret 2022 mendatang, yang mencakup pemetaan aktivitas dan kemampuan teknologi jaringan 6G di seluruh dunia.
Selain itu, departemen juga meminta gugus tugas tersebut untuk membuat buku putih atau laporan resmi tentang kompetensi India terkait dengan penelitian, pengembangan, pemanfaatan, standarisasi dan implementasi 6G di negaranya.
“Dengan penekanan kuat pada komersialisasi teknologi jaringan, pekerjaan akan mencakup siklus penuh penelitian dan pengembangan, manufaktur, dan pra-standarisasi serta kesiapan pasar 6G,” kata departemen dalam memorandumnya.
Baca : Visioner, Begini Rencana Huawei untuk Teknologi Jaringan 6G
Sebelumnya, pemerintah India juga telah membentuk kelompok inovasi beranggotakan 22 orang yang dipimpin oleh K Rajaraman, untuk menciptakan visi pengembangan dan peta jalan teknologi jaringan 6G di negara tersebut.
Dilaporkan bahwa 6G akan terus menggunakan pendekatan pita frekuensi multilayer yang diadopsi dalam 5G. Selain itu, pita gelombang milimeter (mmWave) juga akan digunakan untuk aplikasi penginderaan dan terintegrasi berbagai hal.
Teknologi jaringan generasi keenam memang sudah mulai banyak dilirik oleh sejumlah negara, kendati implementasi generasi sebelumnya seperti 5G masih belum merata di seluruh dunia layaknya 4G yang sudah lebih matang.
Walaupun demikian, teknologi jaringan masa depan itu mendapatkan banyak perhatian karena kemampuannya yang lebih agresif untuk mengembangkan sejumlah industri. Selain India, negara seperti China, Korea Selatan, dan Amerika Serikat juga telah memulai pengembangan 6G.
Sumber : https://hypeabis.id/read/9434/wah-in...gi-jaringan-6g