Jon E8
Member
Pernah nggak sih kamu ngerasa senang banget cuma karena seseorang tiba-tiba “notice” kamu? Entah itu teman yang biasanya cuek tiba-tiba ngelike story kamu, atau gebetan yang akhirnya bales DM setelah sekian lama. Rasanya tuh… campur aduk antara senang, deg-degan, dan sedikit bingung, iya kan? Nah, ternyata kata “di-notice” ini nggak sekadar soal diperhatikan, tapi juga punya makna yang lebih dalam di baliknya. Yuk, kita bahas bareng!
Apa Sebenarnya Arti “Di-notice”?
Secara sederhana, “di-notice” berarti diperhatikan atau disadari keberadaannya. Kata ini berasal dari bahasa Inggris “notice” yang artinya memperhatikan atau menyadari sesuatu. Tapi kalau kita lihat dari konteks sehari-hari, “di-notice” punya makna sosial yang lebih luas — bukan cuma sekadar dilihat, tapi juga dihargai dan diakui.
Misalnya, di dunia media sosial, ketika seseorang “notice” kamu dengan cara kasih like, komentar, atau sekadar lihat story kamu, itu bisa jadi bentuk kecil dari perhatian. Kadang, hal sesimpel itu aja bisa bikin hari kita jadi lebih berwarna.
Kenapa “Di-notice” Itu Penting?
Manusia pada dasarnya butuh diakui. Rasanya menyenangkan ketika ada orang yang memperhatikan apa yang kita lakukan, bahkan hal kecil sekalipun. Itu seperti pengingat bahwa keberadaan kita berarti.
Contohnya, bayangin kamu kerja keras buat presentasi kantor, terus atasan bilang, “Keren banget hasilnya!” — di situ kamu ngerasa diapresiasi, bukan? Sama halnya di hubungan pertemanan atau percintaan, ketika seseorang “notice” perubahan kecil, seperti gaya rambut baru atau usaha kamu buat berubah jadi lebih baik, itu bisa bikin hati hangat banget.
Tapi, Jangan Sampai Ketergantungan
Nah, meskipun menyenangkan, penting juga buat nggak terlalu menggantungkan kebahagiaan pada “di-notice” orang lain. Kadang kita terlalu fokus pengin diperhatikan sampai lupa memperhatikan diri sendiri. Padahal, perhatian paling berharga itu justru datang dari dalam — dari cara kita menghargai diri sendiri, mengenali potensi, dan menerima kekurangan.
Coba deh mulai dari hal kecil, kayak ngomong baik ke diri sendiri di depan kaca atau memberi waktu istirahat saat capek. Dengan begitu, kamu nggak cuma nunggu “di-notice” orang lain, tapi juga bisa “notice” dirimu sendiri.
Di-notice dalam Era Media Sosial
Media sosial bikin konsep “di-notice” makin luas dan kadang… rumit. Satu notifikasi bisa bikin mood berubah seharian. Tapi di balik semua itu, penting buat tetap sadar: perhatian di dunia digital nggak selalu mencerminkan perhatian yang nyata.
Misalnya, ada orang yang rajin kasih like tapi nggak pernah benar-benar ngobrol. Atau sebaliknya, teman yang jarang muncul di media sosial tapi selalu ada saat kamu butuh. Jadi, yuk mulai bijak memilah mana perhatian yang tulus, mana yang sekadar interaksi online.
Yuk, Belajar Menghargai Perhatian dengan Seimbang
Mendapat perhatian itu menyenangkan, tapi memberi perhatian juga nggak kalah berarti. Mulai dari hal sederhana aja: menyapa teman lama, mendengarkan tanpa menyela, atau sekadar bilang “semangat ya” ke orang yang lagi berjuang. Kadang, perhatian kecil itu bisa berdampak besar buat orang lain.
Kalau dipikir-pikir, “di-notice” itu bukan cuma soal eksistensi, tapi juga soal koneksi — bagaimana kita saling hadir dan peduli satu sama lain. Dan di tengah dunia yang serba cepat ini, sedikit perhatian bisa jadi bentuk kasih yang paling nyata.
Kalau kamu penasaran dengan makna lain dari kata-kata yang sering kita pakai sehari-hari, kamu bisa baca juga artikel menarik tentang arti “di-notice” dan makna di balik perhatian yang kamu dapat.
Apa Sebenarnya Arti “Di-notice”?
Secara sederhana, “di-notice” berarti diperhatikan atau disadari keberadaannya. Kata ini berasal dari bahasa Inggris “notice” yang artinya memperhatikan atau menyadari sesuatu. Tapi kalau kita lihat dari konteks sehari-hari, “di-notice” punya makna sosial yang lebih luas — bukan cuma sekadar dilihat, tapi juga dihargai dan diakui.
Misalnya, di dunia media sosial, ketika seseorang “notice” kamu dengan cara kasih like, komentar, atau sekadar lihat story kamu, itu bisa jadi bentuk kecil dari perhatian. Kadang, hal sesimpel itu aja bisa bikin hari kita jadi lebih berwarna.
Kenapa “Di-notice” Itu Penting?
Manusia pada dasarnya butuh diakui. Rasanya menyenangkan ketika ada orang yang memperhatikan apa yang kita lakukan, bahkan hal kecil sekalipun. Itu seperti pengingat bahwa keberadaan kita berarti.
Contohnya, bayangin kamu kerja keras buat presentasi kantor, terus atasan bilang, “Keren banget hasilnya!” — di situ kamu ngerasa diapresiasi, bukan? Sama halnya di hubungan pertemanan atau percintaan, ketika seseorang “notice” perubahan kecil, seperti gaya rambut baru atau usaha kamu buat berubah jadi lebih baik, itu bisa bikin hati hangat banget.
Tapi, Jangan Sampai Ketergantungan
Nah, meskipun menyenangkan, penting juga buat nggak terlalu menggantungkan kebahagiaan pada “di-notice” orang lain. Kadang kita terlalu fokus pengin diperhatikan sampai lupa memperhatikan diri sendiri. Padahal, perhatian paling berharga itu justru datang dari dalam — dari cara kita menghargai diri sendiri, mengenali potensi, dan menerima kekurangan.
Coba deh mulai dari hal kecil, kayak ngomong baik ke diri sendiri di depan kaca atau memberi waktu istirahat saat capek. Dengan begitu, kamu nggak cuma nunggu “di-notice” orang lain, tapi juga bisa “notice” dirimu sendiri.
Di-notice dalam Era Media Sosial
Media sosial bikin konsep “di-notice” makin luas dan kadang… rumit. Satu notifikasi bisa bikin mood berubah seharian. Tapi di balik semua itu, penting buat tetap sadar: perhatian di dunia digital nggak selalu mencerminkan perhatian yang nyata.
Misalnya, ada orang yang rajin kasih like tapi nggak pernah benar-benar ngobrol. Atau sebaliknya, teman yang jarang muncul di media sosial tapi selalu ada saat kamu butuh. Jadi, yuk mulai bijak memilah mana perhatian yang tulus, mana yang sekadar interaksi online.
Yuk, Belajar Menghargai Perhatian dengan Seimbang
Mendapat perhatian itu menyenangkan, tapi memberi perhatian juga nggak kalah berarti. Mulai dari hal sederhana aja: menyapa teman lama, mendengarkan tanpa menyela, atau sekadar bilang “semangat ya” ke orang yang lagi berjuang. Kadang, perhatian kecil itu bisa berdampak besar buat orang lain.
Kalau dipikir-pikir, “di-notice” itu bukan cuma soal eksistensi, tapi juga soal koneksi — bagaimana kita saling hadir dan peduli satu sama lain. Dan di tengah dunia yang serba cepat ini, sedikit perhatian bisa jadi bentuk kasih yang paling nyata.
Kalau kamu penasaran dengan makna lain dari kata-kata yang sering kita pakai sehari-hari, kamu bisa baca juga artikel menarik tentang arti “di-notice” dan makna di balik perhatian yang kamu dapat.